digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ni Komang Linda Sopianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Ni Komang Linda Sopianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ni Komang Linda Sopianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ni Komang Linda Sopianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ni Komang Linda Sopianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ni Komang Linda Sopianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ni Komang Linda Sopianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ni Komang Linda Sopianti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi likuefaksi yang tinggi akibat kondisi geologi dan tingginya aktivitas seimik. Likuefaksi merupakan fenomena hilangnya kekuatan dan daya dukung tanah jenuh air akibat peningkatan tekanan pori saat terjadi gempa besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh parameter densitas terhadap cepat rambat gelombang S dalam mendeteksi potensi likuefaksi, menganalisis hubungan densitas terhadap frekuensi ambang guncangan pemicu likuefaksi, dan pengaruh drainase terhadap stabilitas tanah. Pengujian dilakukan dengan metode laboratorium dengan variasi densitas medium pasir jenuh air yang diguncang dengan shaker table, gelombang S ditembakan ke medium kemudian rekaman sinyalnya dianalisis untuk memperoleh cepat rambat gelombang melalui medium. Pengujian dilakukan dalam 2 kondisi yaitu frekuensi guncang rendah untuk menciptakan kondisi dengan drainase dan frekuensi guncang tinggi untuk menciptakan kondisi dengan drainase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan densitas medium berbanding lurus dengan peningkatan cepat rambat gelombang S akibat kenaikan modulus geser yang lebih dominan dibandingkan massa jenis. Selain itu, densitas yang lebih tinggi memerlukan frekuensi guncangan ambang dan percepatan yang lebih besar untuk memicu likuefaksi. Pada kondisi drainase, medium tidak mengalami likuefaksi melainkan konsolidasi yang ditandai dengan penurunan tinggi pasir secara non-linear terhadap waktu. Penelitian ini menegaskan bahwa nilai Vs pada kondisi jenuh dapat digunakan sebagai parameter awal dalam memprediksi kerentanan tanah terhadap likuefaksi. Hasil ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengembangan metode monitoring likuefaksi berbasis parameter elastik tanah.