digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini membahas ketidakefisienan operasional di Pelabuhan Kertapati, khususnya tingginya waktu idle yang mencapai ribuan jam per tahun serta potensi kerugian finansial akibat biaya demurrage dan backlog distribusi. Kondisi ini menegaskan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan efektivitas dermaga guna menjaga kinerja distribusi batu bara dan daya saing perusahaan. Tujuan penelitian adalah (1) mengidentifikasi dan menganalisis penyebab utama idle time dan ketidakefisienan, (2) mengusulkan serta mengevaluasi solusi potensial, dan (3) menyusun kerangka implementasi untuk mengoptimalkan operasi dermaga. Data dikumpulkan melalui catatan operasional PTBA tahun 2020–2024, observasi lapangan di Pelabuhan Kertapati, serta kuesioner terstruktur yang diberikan kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk analisis Proses Hierarki Analitis (AHP). Wawancara ahli juga dilakukan untuk memvalidasi asumsi dan merumuskan alternatif solusi. Metodologi yang digunakan meliputi Current Reality Tree (CRT) untuk menelusuri akar masalah, kerangka Theory of Constraints (TOC) untuk mengidentifikasi bottleneck, dan AHP untuk menentukan prioritas perbaikan. Tiga alternatif solusi dikembangkan: penerapan Prosedur Operasional Standar (SOP) terintegrasi, penambahan kapal tunda cadangan, dan desentralisasi administrasi melalui pembangunan kantor di dermaga. Analisis kelayakan finansial dilakukan dengan pendekatan Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Hasil menunjukkan bahwa penerapan SOP terintegrasi merupakan solusi paling efektif, dengan peningkatan throughput pemuatan menjadi rata-rata puluhan ribu dan penghematan ribuan USD per bulan akibat berkurangnya waktu tunggu kapal. Uji coba SOP tahun 2025 mengonfirmasi perbaikan signifikan dibandingkan data dasar 2024. Studi ini memberikan kontribusi teoretis dan manajerial melalui integrasi CRT, TOC, dan AHP sebagai kerangka pengambilan keputusan yang komprehensif.