Produksi makanan usaha kecil dan menengah mengalami pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. Sambalado Express (SE) ini merupakan restoran Padang modern yang berdiri sejak 2016. SE terletak di kampus ITB dengan segmentasi pasar utama adalah mahasiswa. Dalam perjalanannya, SE memiliki kendala dalam menyiapkan jumlah makanan pada jam sibuk. SE sering kehabisan makanan, sehingga membuat pelanggan perlu menunggu 15-40 menit untuk proses restock. Bila ini terjadi, penjualan menjadi terhambat karena harus menunggu proses restock. Hal ini menghalangi proses penjualan dan membuat hilangnya biaya peluang. SE juga perlu melakukan kontrol ketat terhadap pemakaian bahan baku. SE menggunakan pendekatan tradisional dalam hal pengelolaan persediaan. Persediaan SE dicatat secara manual pada catatan buku persediaannya. Kondisi ini membuat pengendalian penggunaan bahan sangat sulit dan melelahkan.
Penelitian ini menggunakan MRP (Material Requirements Planning) sebagai salah satu metode untuk membantu permasalahan. Pemaparan penelitian ini dilakukan, dimulai dengan mencari permasalahan bisnis, kemudian mencari masalah dan akarnya dengan menggunakan diagram tulang ikan, kemudian merumuskan solusi bisnis dengan sistem MRP, dan mencoba menerapkannya dalam bisnis. Pengembangan sistem MRP dimulai dengan mendefinisikan BOM (Bill of Material) dari menu, lalu menyusunnya sesuai urutan MPS (Material Production Schedulling) setelah strategi pesanan pesanan siap pakai untuk mengantisipasi lonjakan pelanggan pada peak hour.
Sistem ini juga menerima data transaksi pelanggan dan mengolah forecasting permintaan pelanggan, berdasarkan data aktual transaksi yang terjadi. Sistem ini juga mempermudah pencatatan dan pengecekan status inventory, penjualan, dan rekomendasi jumlah makanan untuk proses restock yang diperlukan untuk esok hari. Sistem ini mempermudah top executive untuk dapat mengambil keputusan terhadap kondisi bisnis yang dapat dilihat melalui sistem ini.
Perpustakaan Digital ITB