Coal processing plant dan coal pit area merupakan lokasi pembentukan air asam
tambang pada industri pertambangan batu bara terbuka. Air asam tambang yang
terbentuk dari lokasi ini memiliki karakteristik total solid yang tinggi (>1000
mg/L), pH cenderung asam (<6,3), Fe total yang tinggi (>7 mg/L). Partikel yang
terkandung di dalam sampel berjenis koloid (CPP A dan CPP B) dan supra-koloid
(CPP C dan tambang) yang relatif stabil tersuspensi dalam air. Kondisi ini
memungkinkan skema pengolahan koagulasi-flokulasi dan sedimentasi menjadi
opsi pengolahan yang efektif. Koagulan alum, PAC, dan PolyDADMAC diuji jar
test untuk meninjau dosis koagulan optimum untuk masing-masing sampel.
Penggunaan koagulan PAC optimal pada sampel CPP A (dosis 150 mg/L), koagulan
alum optimal pada sampel CPP C (dosis 50 mg/L dengan penyesuaian pH terlebih
dahulu), dan koagulan PolyDADMAC optimal pada sampel CPP B (dosis 20 mg/L)
dan tambang (dosis 2,5 mg/L). Dalam optimalisasi proses sedimentasi, sampel CPP
A, CPP B, CPP C, dan tambang masing-masing membutuhkan waktu detensi 3,01
jam, 0,35 jam, 1,75 jam, dan 1,22 jam, serta overflow rate masing-masing senilai
0,2 m3 /jam-m2 , 3,02 m3 /jam-m2 , 0,47 m3 /jam-m2, dan 0,55 m3 /jam-m2 Kedua nilai
ini menjadi acuan konsiderasi dimensi kolam pengendapan dan rekayasa skema
konfigurasi pengolahan.
Perpustakaan Digital ITB