BUMN Karya juga terpengaruh oleh kondisi perekonomian yang berdampak pada kinerja keuangannya. Bentuk nyatanya adalah mengacu pada agenda terkait penggabungan BUMN Karya dari 7 menjadi 3 BUMN Karya. Dimana penggabungan tersebut berasal dari Hutama Karya dengan Waskita Karya, Pembangunan Perumahan dengan Wijaya Karya, dan Adhi Karya dengan Brantas Abipraya dan juga Nindya Karya. Dalam proses penggabungan perusahaan tersebut, maka perlu dilakukan perhitungan nilai intrinsik perusahaan sebagai bentuk uji tuntas dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Mekanisme penggabungan terlihat dalam bentuk holding dan subholding. Dengan belum adanya keputusan perusahaan mana yang ditunjuk sebagai induk holding, tentunya ketiga BUMN Karyatersebutmasihmemiliki peluangyangkuat.
Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis nilaiintrinsikPTAdhiKarya(Persero)Tbk. dalam rangka penggabungan BUMN Karya. Analisis nilai intrinsik dalam penelitian ini menggunakan metode penilaian absolut dengan pendekatan Analisis DCF dan penilaian relatif dengan pendekatan analisis EV/EBITDA. Setelah itu penulis juga memberikan rekomendasimengenairencanastrategisyangberkaitandengankegiatanrencanaintegrasi.
Perpustakaan Digital ITB