digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam upaya menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif dan praktis, konsep kafe perbankan tematik berbasis kampus muncul sebagai inisiatif menjanjikan yang mengintegrasikan pendidikan, kewirausahaan, dan literasi keuangan. Penelitian ini menganalisis proses pengambilan keputusan dalam implementasi kafe tersebut dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan faktor-faktor utama yang memengaruhi kelayakan dan keberhasilan inisiatif ini di lingkungan perguruan tinggi. Sebuah model keputusan hierarkis dikembangkan dengan lima kriteria utama: dampak edukatif, kelayakan finansial, keberlanjutan operasional, dukungan pemangku kepentingan, dan integrasi teknologi. Melalui perbandingan berpasangan dan masukan dari para ahli yang terdiri atas dosen, mahasiswa, manajer keuangan, serta mitra perbankan, bobot prioritas untuk setiap kriteria dihitung menggunakan AHP. Hasilnya menunjukkan bahwa dampak edukatif merupakan faktor paling krusial, menekankan peran kafe dalam mendukung tujuan akademik dan pembelajaran berbasis pengalaman. Kelayakan finansial dan keberlanjutan operasional juga mendapat perhatian penting, sementara integrasi teknologi dan dukungan pemangku kepentingan dianggap penting namun bersifat sekunder. Temuan ini menunjukkan bahwa AHP merupakan alat yang efektif dalam pengambilan keputusan multi-kriteria di konteks pendidikan tinggi. Metode ini memungkinkan universitas untuk menyelaraskan berbagai perspektif dan membuat keputusan strategis secara terstruktur dan transparan. Studi ini memberikan referensi praktis bagi institusi pendidikan yang mempertimbangkan inisiatif serupa di kampus dan menyoroti potensi kemitraan lintas sektor dalam meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa.