digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merespon positif Industri 4.0 dengan munculnya berbagai inovasi digital termasuk PT MRT Jakarta (Perseroda) dengan aplikasi mobile MRT-J. MRT-J memiliki potensi yang belum dimaksimalkan yang dapat mendukung strategi beyond normal PT MRT Jakarta (Perseroda). Sebuah studi yang menggabungkan data primer (kuesioner dan wawancara) dan data sekunder dilakukan untuk mengembangkan strategi pemasaran dan bisnis untuk komersialisasi aplikasi selular MRT-J. Framework Five As Marketing 4.0 digunakan untuk melakukan kuesioner yang melibatkan 205 pengguna MRT Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MRT-J memiliki pola Trumpet dengan afinitas tinggi atau affinity (375%) namun perlu meningkatkan daya tarik atau attraction (60%), keingintahuan atau curiosity (60%), dan komitmen atau commitment (66%). Dengan penerimaan positif dan potensi tinggi dari aplikasi seluler MRT-J, PT MRT Jakarta (Perseroda) harus mengembangkan strategi pemasaran dan bisnis untuk mengoptimalkan dan memonetisasi aplikasi tersebut. Strategi bisnis dimulai dengan mengimplementasi platform kolaboratif dan memfasilitasi pembayaran untuk moda transportasi umum darat lainnya. Selain itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) perlu memaksimalkan infrastruktur untuk membangun bisnis non-ridership. Untuk peningkatan aplikasi seluler MRT-J, PT MRT Jakarta (Perseroda) dapat mempertimbangkan untuk menambahkan NFC dan pelacakan waktu nyata. Strategi pemasaran sebaiknya melibatkan pendekatan pemasaran baik online maupun offline untuk memaksimalkan hasil seperti melalui pembuatan video testimonial, penyediaan akses download cepat MRT-J di akun Instagram resmi MRT Jakarta, konten yang dirancang dengan baik tentang aplikasi mobile MRT-J di feed Instagram, interaksi pelanggan melalui platform online, melakukan kampanye offline dengan menggunakan stand, display, dan human-MARTI, menggabungkan semua pendaftaran acara MRT Jakarta ke MRT-J, mengoptimalkan program loyalitas, dan mengembangkan program rujukan.