digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Masalah water shut-in pada sumur minyak tua secara signifikan menurunkan produksi hidrokarbon dan meningkatkan biaya operasi, terutama pada brown field seperti yang dioperasikan oleh Field Prabumulih Zone 4 PT. Pertamina Hulu Rokan. Remediation Mechanical watershutoff (WSO) merupakan metode remediasi yang umum, tetapi tingkat keberhasilannya masih kurang optimal karena diagnostik sumber aliran air yang tidak akurat. Untuk mendukung definisi masalah, analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan utama dalam praktik remediasi saat ini, seperti diagnostik yang tidak konsisten dan inefisiensi biaya sementara diagram tulang ikan mengungkapkan akar penyebab termasuk penargetan zona yang tidak akurat, data log yang buruk, dan perencanaan intervensi yang tidak selaras. Alat-alat ini membantu mempertajam ruang lingkup dan urgensi model pengambilan keputusan, yang menambatkannya pada realitas operasional intervensi sumur tua. Dari hasil Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan para ahli di Zona 4 PT. Pertamina Hulu Rokan dihasilkan beberapa alternatif solusi antara lain (1) Advance Cement Bond Logging, (2) Advance Saturation Logging, (3) Mechanical Packer Test, (4) Flow Allocation Identifier (FAI). Software Super Decision digunakan untuk melakukan perhitungan dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yang digunakan untuk memilih solusi terbaik berdasarkan kriteria: Capital Expenditure, Data Reliability, Delivery Time, Durability, Effectiveness, dan HSSE (Health, Safety, Security, Environment). Solusi terbaik berdasarkan analisis AHP adalah Flow Allocation Identifier (FAI) dengan nilai 44.7%. Untuk memastikan hasil analisis AHP terealisasi, maka disusun rencana implementasi dan monitoring agar solusi ini dapat terlaksana sesuai waktu, biaya dan tidak terdapat masalah keselamatan.