Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara pembiayaan hijau dan implementasi Science Based Targets Initiatives (SBTi) di perusahaan infrastruktur Indonesia. Mengingat tingginya emisi dan intensitas modal pada subsektor infrastruktur seperti energi, transportasi, dan konstruksi, sektor ini menjadi kunci dalam pencapaian target iklim nasional dan global. Studi ini menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif dengan menganalisis 65 perusahaan terbuka yang memenuhi kriteria melalui model regresi logistik. Model tersebut mengevaluasi pengaruh indikator keuangan seperti Return on Equity (ROE), Debt-to-Equity Ratio (DER), Cost of Debt (COD), dan Quick Ratio (QR), serta indikator hijau yang meliputi ketersediaan net-zero roadmap (NZR) dan kelengkapan pengungkapan iklim yang selaras dengan SBTi. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya Cost of Debt (COD) yang secara signifikan memengaruhi adopsi pembiayaan hijau, sementara skor pengungkapan SBTi memberikan daya jelas yang lebih kuat dibandingkan sekadar ketersediaan roadmap. Kesenjangan pengungkapan antar subsektor dan keterbatasan verifikasi pihak ketiga menurunkan kredibilitas. Studi ini menyimpulkan bahwa peningkatan strategi spesifik per subsektor, penguatan standar pengungkapan, serta reformasi kebijakan seperti insentif fiskal dan taksonomi hijau yang lebih jelas menjadi hal krusial untuk mendorong penerapan SBTi di sektor infrastruktur Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB