digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB I Stella Maris Cindera Kasih [27124064]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II Stella Maris Cindera Kasih [27124064]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III Stella Maris Cindera Kasih [27124064]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV Stella Maris Cindera Kasih [27124064]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V Stella Maris Cindera Kasih [27124064]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Seiring transformasi perpustakaan akademik menjadi learning center, pemahaman mendalam mengenai sense of place menjadi krusial. Penelitian ini menganalisis peran sinergis antara zonasi fungsi dan konfigurasi furnitur dalam membentuk sense of place mahasiswa. Melalui pendekatan studi kasus komparatif, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola-pola kunci dari dua konteks desain yang berbeda di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung dan Telkom University. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi, kuesioner (n=60), dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan melalui triangulasi untuk membangun pemahaman yang komprehensif mengenai persepsi dan pengalaman pengguna terkait desain ruang di kedua perpustakaan. Temuan utama penelitian ini menunjukkan bahwa zonasi fungsi dan konfigurasi furnitur secara sinergis membentuk sense of place pada tingkatan yang berbeda. Zonasi fungsi, yang didukung oleh komunikasi visual yang efektif, berperan sebagai kerangka makro pembentuk Place Identity. Sementara itu, konfigurasi furnitur beroperasi pada tingkat mikro untuk membentuk Place Dependence melalui pemenuhan kebutuhan fungsional dan Place Attachment melalui kenyamanan emosional. Studi komparatif ini juga menemukan bahwa pendekatan desain dengan variasi furnitur yang kaya dan komunikasi spasial yang jelas cenderung menghasilkan sense of place yang lebih koheren. Secara keseluruhan, penelitian ini berkontribusi pada teori sense of place dengan menegaskan peran penting kenyamanan sensoris dan sense of control pengguna. Secara praktis, temuan ini menawarkan panduan desain berbasis bukti bagi pengelola perpustakaan untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya fungsional, tetapi juga responsif secara psikologis dan mampu membangun keterikatan emosional yang kuat dengan penggunanya.