COVER Dicky Septiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Dicky Septiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dicky Septiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dicky Septiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dicky Septiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Dicky Septiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang termasuk golongan fenolik dengan kerangka
struktur C6-C3-C6 yang sering ditemukan dalam tumbuhan. Senyawa flavonoid memiliki potensi
sebagai obat golongan inhibitor enzim ?-glukosidase yang merupakan salah satu mekanisme terkait
terapi diabetes melitus. Hiperglikemia menunjukkan kondisi diabetes melitus yang ditandai dengan
peningkatan kadar gula darah. Enzim ?-glukosidase merupakan enzim yang dapat memecah pati dan
disakarida yang berujung pada pelepasan glukosa. Peningkatan pelepasan glukosa pada saluran cerna
memicu peningkatan gula darah. Oleh karena itu, penghambatan enzim ?-glukosidase berpotensi
untuk menurunkan kadar gula darah. Beberapa isolat tumbuhan yang diketahui mengandung flavonoid
memiliki aktivitas penurunan gula darah. Akarbosa termasuk obat golongan obat inhibitor enzim ?-
glukosidase sehingga dapat menurunkan kadar gula darah. Akarbosa digunakan sebagai kontrol positif
dalam penelitian terhadap senyawa flavonoid yang berpotensi memiliki aktivitas inhibisi enzim ?-
glukosidase. Aktivitas inhibisi dilihat dengan membandingkan nilai AR (Aktivitas Relatif) yang dikaitkan
dengan struktur flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan subgolongan flavon, flavonol, dan isoflavon
memiliki potensi sebagai inhibitor enzim ?-glukosidase. Senyawa subgolongan flavon yang memiliki
aktivitas kuat yaitu senyawa apigenin, luteolin, baikalein, krisin, diosmetin, hispidulin, pilloin,
oroksilosida, isoviteksin-40-metil eter, isoviteksin, hipolaetin-5-O-b-D-glukuronopiranosa, dan
akasetin-6-C-(600-asetil-b-D-glukopiranosa)-8-C-a-L-arabinopiranosa. Senyawa subgolongan flavonol
dengan aktivitas kuat yaitu kuersetin, fisetin, kaempferol, morin, hiperin, isokuersetin, kaempferol-3- O-rutinosida, dan rutin. Senyawa subgolongan isoflavon dengan aktivitas kuat yaitu daidzein, biokanin,
formononetin, daidzin, kalikosin, genistein, dan tektorigenin. Perbedaan hasil aktivitas dipengaruhi
oleh hidroksilasi, metoksilasi, dan glikosilasi dari struktur senyawa flavonoid.
Perpustakaan Digital ITB