Indonesia merupakan negara dengan aneka ragam tumbuhan. Produk obat-obatan yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan telah meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat selama bertahun-tahun. Daun kemangi (Ocimum americanum L.) dapat digunakan sebagai alternatif penyembuhan inflamasi dengan memanfaatkan kandungan polifenol dan flavonoid. Kandungan flavonoid dalam tanaman kemangi sebagian besar bertanggung jawab untuk memberikan berbagai potensi terapeutik diantaranya aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antiinflamasi daun kemangi secara in vitro menggunakan metode penghambatan denaturasi protein dan stabilisasi membran darah. Ekstrak etanol 70% daun kemangi memiliki aktivitas penghambatan denaturasi protein dan stabilisasi membran darah dengan IC50 berturut-turut sebesar 66,53 ± 1,52 dan 1589,76 ± 119,41. Nilai IC50 fraksi 14, fraksi 15, fraksi 16-17, fraksi 18-19 pada uji denaturasi protein berturut-turut sebesar 62,24 ± 7,20; 179,25 ± 15,67; 1077,50 ± 168,59; 419,35 ± 53,52. Fraksi 14 (etil asetat-metanol 7:3) merupakan fraksi yang memiliki nilai aktivitas paling baik ditandai dengan nilai IC50 yang paling kecil mendekati IC50 kontrol positif. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan Anova One-way. Karakterisasi fraksi 14 menggunakan metode KLT densitometri diketahui memiliki pola spektrum dari senyawa golongan flavonoid.