Studi ini menganalisis kebutuhan air minum rumah tangga di Kabupaten Bengkalis, Provinsi
Riau, Indonesia. Tujuannya adalah untuk menilai pola konsumsi air, mengidentifikasi faktor sosial
ekonomi dan lingkungan yang memengaruhi, serta mengevaluasi kemampuan dan kemauan masyarakat
untuk terhubung dengan layanan PDAM. Studi ini juga mengkaji persepsi kualitas air rumah tangga serta
implikasinya terhadap rekomendasi tarif yang sesuai dengan standar keterjangkauan. Penelitian ini
menggunakan data sekunder dari survei rumah tangga terstruktur melalui platform mWater serta data
primer dari pengambilan sampel kualitas air di beberapa kecamatan terpilih. Hasil menunjukkan rata-rata
konsumsi air sebesar 133,18 liter per orang per hari, dengan ukuran rumah tangga berpengaruh signifikan
terhadap jumlah penggunaan. Faktor sosial ekonomi seperti pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan juga
memengaruhi tingkat konsumsi dalam berbagai tingkat. Rata-rata kemampuan membayar (ATP)
masyarakat adalah sebesar Rp. 217.095 per bulan, yang melebihi batas keterjangkauan 4% berdasarkan
UMR Kabupaten Bengkalis. Analisis laboratorium menunjukkan bahwa banyak sumber air non-PDAM
tidak memenuhi standar kualitas air minum nasional, memperkuat urgensi pengembangan layanan air
perpipaan. Untuk menjaga keterjangkauan, direkomendasikan tarif maksimum sebesar Rp. 157.345 per
bulan, setara dengan Rp. 9.530 per meter kubik untuk 10 m³ pertama.
Perpustakaan Digital ITB