Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi komunikasi pemasaran terpadu
(Integrated Marketing Communication/IMC) bagi Terve Chocolate sebagai merek
cokelat bean-to-bar lokal premium di Indonesia. Latar belakang penelitian didasari
oleh meningkatnya tren produk artisan lokal serta pentingnya diferensiasi dan
positioning yang kuat dalam industri cokelat yang kompetitif. Masalah utama yang
dihadapi Terve Chocolate dapat diringkas menjadi tiga poin utama: (1) kurangnya
komunikasi merek yang konsisten, (2) konversi penjualan yang rendah, dan (3)
tantangan eksternal berupa persaingan yang ketat di pasar cokelat premium. Untuk
mengatasi masalah ini, Terve perlu mengembangkan strategi pemasaran yang lebih
efektif dengan mengintegrasikan berbagai elemen komunikasi dan distribusi.
Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan penjualan tetapi juga memperkuat
posisi Terve sebagai merek premium yang relevan di pasar cokelat artisan.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan campuran (mixed methods)
dengan teknik pengumpulan data melalui survei kuantitatif dan wawancara
kualitatif. Data kuantitatif dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif dan
klasterisasi untuk segmentasi pasar, sedangkan data kualitatif dianalisis dengan
pendekatan tematik berbasis analisis konten. Teori yang digunakan meliputi STP
(Segmenting, Targeting, Positioning), Marketing Mix 7P, VRIO, PESTEL, Porter’s
Five Forces, SWOT-TOWS, dan IMC Framework untuk menyusun strategi secara
holistik dan aplikatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terve memiliki kekuatan pada diferensiasi
produk berbasis storytelling dan edukasi, serta segmentasi pasar menengah atas
yang emosional dan sadar kualitas. Strategi IMC yang disusun berbasis customer
journey dan aktivasi digital dinilai mampu meningkatkan awareness dan retensi
pelanggan. Rekomendasi utama mencakup kolaborasi produk super premium,
loyalitas berbasis data, dan edukasi pasar melalui aktivasi toko-toko offline.
Perpustakaan Digital ITB