digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Antidepresan merupakan golongan obat yang utamanya digunakan untuk terapi pada salah satu kondisi gangguan mental, yaitu depresi. Antidepresan tentunya dapat menyebabkan terjadinya kejadian ROM, baik selama penggunaan maupun ketika penghentian obat. Kejadian ROM ini dapat memengaruhi efektivitas terapi dan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola, hubungan kausalitas, tingkat keparahan, dan tingkat ketercegahan kejadian ROM penggunaan antidepresan pada pasien depresi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung selama periode Januari-Desember 2024. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional cross-sectional dan pengumpulan data secara retrospektif. Analisis data dilakukan secara deskriptif, serta identifikasi tipe reaksi dengan klasifikasi Rawlins-Thompson, hubungan kausalitas dengan algoritma Naranjo, tingkat keparahan dengan skala Hartwig-Siegel, dan tingkat ketercegahan dengan skala Schumock-Thornton. Berdasarkan hasil analisis tersebut, didapatkan bahwa antidepresan yang menyebabkan kejadian ROM pada pasien adalah Amitriptilin, Fluoksetin dan Sertralin. Keluhan gejala ROM yang paling banyak terjadi adalah gangguan emosional, diikuti dengan gangguan tidur, pikiran menyakiti diri dan mengakhiri hidup, dll. Tipe reaksi yang banyak terjadi adalah tipe E, yaitu reaksi akibat adanya penghentian obat. Hubungan kausalitas secara keseluruhan menunjukkan kausalitas "probable" sebesar 33,33% dan “possible” sebesar 66,67%, keparahan “mild”, serta ketercegahan “preventable” sebesar 91,67% dan "not preventable" sebesar 8,33%.