digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

18319009 Hasbullah Abimanyu Anwar (2).pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

WHO telah mengakui hak asasi manusia terkait kesehatan mental melalui Legislasi Kesehatan Mental. Namun gangguan depresi dan kesehatan mental lainnya masih umum di kalangan mahasiswa, terutama di Indonesia. Salah satu permasalahan kesehatan mental yang umum ditemukan di mahasiswa adalah depresi, yang dapat secara signifikan mempengaruhi fungsi individu secara normal. Stigma terhadap depresi, baik dari lingkungan maupun dari diri sendiri, sering menjadi hambatan untuk mencari bantuan profesional. Salah satu solusi terbaik yang ada saat ini adalah melalui intervensi dan edukasi untuk mengubah sikap dan pandangan positif terhadap gangguan kesehatan mental. Saat ini, metode edukasi terkait kesehatan mental memiliki tantangan adaptabilitas dan kurangnya implementasi kemampuan berkomunikasi esensial. Pendekatan melalui game edukasi terbukti efektif dalam mengurangi stigma negatif terhadap penyakit mental. Namun, saat ini tidak ada game edukasi yang memenuhi kriteria yang diinginkan. Oleh karena itu penelitian ini mengembangkan game petualangan, berfokuskan pada stigma-stigma terhadap penderita depresi yang memenuhi kriteria tertentu, seperti narasi yang menurunkan stigma, latar belakang universitas untuk menciptakan pengalaman imersif, dan elemen interaktif untuk meningkatkan pemahaman. Game yang dirancang telah diuji keberjalanannya dan kemampuannya dalam menyampaikan informasi edukasi yang dibutuhkan pada mahasiswa dan mendapatkan nilai rata-rata 6,19 dari bagian pengujian kepuasan dan pengalaman pengguna dan nilai rata-rata 6,3 pada bagian pengujian kualitas pengalaman pembelajaran yang dialami dari nilai maksimal 7. Menggunakan bantuan skala Depression Stigma Scale dan Self Stigma of Depression Scale dan menggunakan bantuan analisis data dengan metode ANOVA pengambilan berulang dan paired t-test, game juga telah diuji keefektifannya dalam menurunkan stigma negatif terhadap penderita di kalangan mahasiswa dengan cara membandingkannya dengan metode edukasi konvensional yang berupa pemberian presentasi pada penelitian ini.