digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis dengan prevalensi tinggi di Indonesia, yang memerlukan pengelolaan jangka panjang melalui terapi dan edukasi berkelanjutan. Konseling atau edukasi obat berperan penting dalam meningkatkan pemahaman pasien mengenai penyakit, pola hidup dan kepatuhan pasien terhadap pengobatan. Oleh sebab itu, kualitas konseling perlu dievaluasi berdasarkan tingkat kepuasan pasien dan masukan terbuka yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman, pola hidup, kepatuhan, dan kepuasan pasien diabetes melitus tipe 2 terhadap layanan konseling di salah satu puskesmas di Kota Bandung, serta mengevaluasi hubungan antar variabel tersebut, khususnya antara pemahaman dan pola hidup dengan tingkat kepatuhan pasein. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional), melibatkan 67 pasien diabetes melitus tipe 2. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan dianalisis secara deskriptif serta inferensial. Analisis korelasi dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara pemahaman, pola hidup, dan kepatuhan, serta keterkaitannya dengan data demografi dan kondisi klinis pasien. Hasil menunjukkan 77,33% pasien memiliki tingkat emahaman yang baik (kategori skor DKQ-R ? 75%), dan 88,06% telah menjalankan pola hidup yang baik. Namun 35,82% pasien menunjukkan tingkat kepatuhan rendah. Sebanyak pasien (71,14%) menyatakan puas terhadap layanan konseling yang diterima. Analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan bermakna antara pola hidup dan kepatuhan (? = 0,525; kategori sedang). Penelitian ini menyimpulkan bahwa konseling yang efektif perlu dilengkapi dengan penguatan perilaku dan media edukatif tambahan untuk meningkatkan kepatuhan pasien.