digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rahmadanty Salsabila Putri
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Peningkatan karbondioksida (CO2) di atmosfer sejak revolusi industri telah menyebabkan akumulasi gas rumah kaca dan pemanasan global, memicu perubahan iklim. Ekosistem mangrove memiliki kemampuan signifikan dalam mitigasi dampak ini dengan menyerap CO2 melalui fotosintesis dan menyimpannya dalam bentuk karbon, baik pada biomassa maupun sedimennya. Mangrove Sari di pesisir Brebes menjadi kawasan penting untuk dikaji karena mengalami rehabilitasi dan memiliki potensi sebagai penyerap karbon. Studi ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik lingkungan, kondisi struktur komunitas, serta mengestimasi potensi simpanan karbon di hutan mangrove Mangrove Sari, Kabupaten Brebes. Pengambilan data lapangan, termasuk survei mangrove dan sampel sedimen, dilaksanakan pada 9-10 Maret 2025 di tiga stasiun, masing-masing dengan tiga titik pengambilan. Struktur komunitas dan estimasi biomassa hidup ditentukan secara non-destruktif melalui pengukuran diameter batang (DBH). Sementara itu, sampel sedimen diambil menggunakan teknik coring hingga kedalaman 100 cm, kemudian dianalisis kandungan karbon organiknya dengan metode Loss on Ignition (LOI) dan faktor konversi. Hasil pengukuran pada 9 Maret 2025 menunjukkan bahwa kualitas air laut di Mangrove Sari mendukung keberadaan habitat mangrove. Hutan mangrove di lokasi ini didominasi oleh spesies Rhizophora mucronata, meskipun Avicennia marina juga teridentifikasi. Kerapatan mangrove berada dalam rentang 4.937–7.600 tegakan/ha, dengan rata-rata 6.561 tegakan/ha, yang mengindikasikan kondisi baik. Secara keseluruhan, perkiraan total stok karbon di Mangrove Sari rata rata mencapai 548,61 ± 99,73 MgC/Ha. Distribusi stok karbon ini meliputi 79,82 ± 30,64 MgC/Ha dari biomassa hidup bagian atas, 62,45 ± 23,09 MgC/Ha dari biomassa hidup bagian bawah, dan 406,34 ± 56,29 MgC/Ha dari sedimen.