Peningkatan karbondioksida (CO2) di atmosfer sejak revolusi industri telah
menyebabkan akumulasi gas rumah kaca dan pemanasan global, memicu
perubahan iklim. Ekosistem mangrove memiliki kemampuan signifikan dalam
mitigasi dampak ini dengan menyerap CO2 melalui fotosintesis dan menyimpannya
dalam bentuk karbon, baik pada biomassa maupun sedimennya. Mangrove Sari di
pesisir Brebes menjadi kawasan penting untuk dikaji karena mengalami rehabilitasi
dan memiliki potensi sebagai penyerap karbon. Studi ini bertujuan mengidentifikasi
karakteristik lingkungan, kondisi struktur komunitas, serta mengestimasi potensi
simpanan karbon di hutan mangrove Mangrove Sari, Kabupaten Brebes.
Pengambilan data lapangan, termasuk survei mangrove dan sampel sedimen,
dilaksanakan pada 9-10 Maret 2025 di tiga stasiun, masing-masing dengan tiga titik
pengambilan. Struktur komunitas dan estimasi biomassa hidup ditentukan secara
non-destruktif melalui pengukuran diameter batang (DBH). Sementara itu, sampel
sedimen diambil menggunakan teknik coring hingga kedalaman 100 cm, kemudian
dianalisis kandungan karbon organiknya dengan metode Loss on Ignition (LOI) dan
faktor konversi. Hasil pengukuran pada 9 Maret 2025 menunjukkan bahwa kualitas
air laut di Mangrove Sari mendukung keberadaan habitat mangrove. Hutan
mangrove di lokasi ini didominasi oleh spesies Rhizophora mucronata, meskipun
Avicennia marina juga teridentifikasi. Kerapatan mangrove berada dalam rentang
4.937–7.600 tegakan/ha, dengan rata-rata 6.561 tegakan/ha, yang mengindikasikan
kondisi baik. Secara keseluruhan, perkiraan total stok karbon di Mangrove Sari rata
rata mencapai 548,61 ± 99,73 MgC/Ha. Distribusi stok karbon ini meliputi 79,82 ±
30,64 MgC/Ha dari biomassa hidup bagian atas, 62,45 ± 23,09 MgC/Ha dari
biomassa hidup bagian bawah, dan 406,34 ± 56,29 MgC/Ha dari sedimen.
Perpustakaan Digital ITB