digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ayunda Sofhia Zahra [17221053]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Transformasi signifikan yang terjadi dalam industri tekstil didorong oleh permintaan konsumen yang semakin tinggi. Namun, ketergantungan pada bahanbahan konvensional dalam industri ini turut memicu berbagai permasalahan lingkungan, seperti limbah tekstil yang tidak terurai, emisi karbon, hingga deforestasi besar-besaran. Ketidaklestarian proses produksi tekstil dan fashion turut menjadi penyebab terganggunya keseimbangan ekosistem. Menanggapi permasalahan tersebut, muncul kebutuhan akan transisi material yang lebih berkelanjutan sebagai langkah inovatif menuju tekstil yang lebih bertanggung jawab secara ekologis. Evolusi pada perkembangan material ramah lingkungan perlu untuk meningkatkan diversitas material dalam menciptakan alternatif terhadap bahan tekstil konvensional. Dalam konteks ini, biomaterial menjadi salah satu inovasi yang sedang banyak dikembangkan dalam industri tekstil dan fashion. Biomaterial merupakan material yang berasal dari sumber daya terbarukan dan memiliki kemampuan untuk terurai secara alami karena berbahan dasar biomassa. Jenis biomaterial yang kini banyak dikembangkan di antaranya adalah bioplastik, bioyarn, biokomposit, dan bioresin yang seluruhnya berbasis biopolimer. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi berbagai jenis biomaterial dari biopolimer dan aditif yang berbeda, serta potensi aplikasi penggabungan materialnya dalam rancangan produk artwear. Pendekatan yang dilakukan melibatkan proses eksperimen formula setiap biomaterial serta eksplorasi terhadap karakteristik fisik dan visual masing-masing material. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap jenis biomaterial memiliki ciri khas karakteristik sifat ilmiahnya tersendiri yang secara signifikan sangat mempengaruhi potensinya untuk digabungkan dalam karya artwear. Bioplastik dan bioresin dinilai paling potensial digunakan karena kekuatan, fleksibilitas, serta kemampuannya merespons manipulasi visual. Sementara itu, material bioyarn masih memerlukan pengembangan lebih lanjut. Secara keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa biomaterial berbasis biopolimer memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan dengan pendekatan eksperimental dalam memanfaatkan diversitas biomaterial untuk memperluas kemungkinan nilai visual suatu karya, khususnya artwear.