Implementasi Respectful Workplace policy merupakan elemen penting dalam membangun lingkungan kerja yang aman, nyaman, inklusif, dan produktif, terutama para sektor pertambangan yang memiliki karakteristik operasional yang dinamis dan penuh tantangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan strategi implementasi yang efektif untuk menciptakan budaya saling menghotmati di lingkungan kerja, yang sejalan dengan nilai-nilai dan strategi perusahaan. Dengan menggunakan delphi survei yang dimodifikasi yang terbagi ke dalam beberapa putaran, survei dilakukan dengan melibatkan partisipanpartisipan di berbagai tingkat organisasi. Program yang mencapai setidaknya 75% konsensus pada putaran terakhir dianalisis lebih lanjut untuk menentukan priotitas penerapan berdasarkan efektifitas dan dampak operasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi implementasi Respectful Workplace adalah Organizational Culture, Leadership and Commitment Management, Alignment with Company’s Strategies, and Organizational Communication and Human Resources. Program-program diturunkan dari masing-masing key factor serta diimplementasikan secara paralel dengan menggabungkan internalisasi budaya saling menghormati, pembangunan infrastruktur pendukung, peningkatan kompetensi sumber daya manisia, pembangunan independent whistle blower system, serta pengusunan program campaign yang komprehensif yang menjangkau seluruh bagian operasional. Peran leader harus diperkuat untuk dapat memberikan support dan mempercepat pembangunan lingkungan kerja yang inklusif, serta pengintegrasian Respectful Workplace policy ke dalam budaya dan strategi perusahaan secara sistematis.