digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu produk ekspor andalan Indonesia yang telah berkembang pesat sejak tahun 1980-an, meskipun saat ini industri TPT Indonesia tengah menghadapi beberapa kesulitan. Melemahnya nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap mata uang Dollar Amerika Serikat (USD) diduga menjadi penyebab utama, disamping kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan penggunaan IDR untuk setiap transaksi di pasar domestik dengan menerbitkan Surat Edaran Bank Indonesia No.17/11/DKSP, yang berlaku mulai awal Juni 2015. PT. Panasia Indo Resources Tbk. adalah salah satu perusahaan tekstil di Indonesia yang menghadapi tantangan tersebut. Tantangan lainnya adalah fluktuasi harga minyak yang juga diduga berpengaruh pada kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya hubungan antara buruknya kinerja PT. Panasia Indo Resources Tbk. yang diwakili oleh harga sahamnya (HDTX) dengan fluktuasi nilai kurs valuta asing USD / IDR dan harga komoditas minyak. Untuk mengetahui adanya hubungan jangka panjang antara kinerja perusahaan (harga saham) dan devisa USD / IDR, juga dengan harga komoditas minyak digunakan analisis dengan menggunakan uji kointegrasi Johansen. Analisis ini didahului dengan uji akar unit dengan metode uji Augmented Dickey Fuller untuk memeriksa stasioneritas variabel. Analisis menggunakan data time series dari data publik selama periode September 2015 sampai Maret 2017, tepat setelah kebijakan dari Bank Indonesia berlaku. Faktor lain yang mungkin berpengaruh pada buruknya kinerja perusahaan juga telah diperiksa menggunakan analisis rasio keuangan dan DuPont analisis. Analisis kointegrasi menemukan adanya hubungan antara harga saham perusahaan dan nilai tukar USD / IDR, sementara harga minyak tidak memiliki kointegrasi. Namun penelitian ini menemukan bahwa kinerja perusahaan yang buruk pada tahun 2016 lebih dipengaruhi oleh kenaikan biaya operasional perusahaan pada tahun 2016. Temuan penelitian ini merekomendasikan PT. Panasia Indo Resources Tbk. untuk mempertimbangkan strategi keuangan termasuk penerapan strategi lindung nilai, yang didahului dengan membuat divisi manajemen risiko di perusahaan. Manajemen juga tidak perlu khawatir dengan fluktuasi harga minyak karena tidak ada kointegrasi antara kinerja perusahaan dan harga minyak. Terakhir manajemen direkomendasikan untuk melakukan analisis lebih lanjut mengenai alasan kenaikan biaya operasional dan disarankan untuk menerapkan program efisiensi, karena masalah ini telah memberikan kontribusi besar pada buruknya kinerja perusahaan di tahun 2016.