digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Elfaiza Ihsani Razita
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Wilayah perairan Indonesia menjadi jalur lintasan massa air yang berperan dalam transfer panas dan air bersalinitas rendah dari Samudra Pasifik menuju Samudra Hindia di kawasan lintang rendah yang ditransportasikan oleh Arus Lintas Indonesia (Arlindo). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan kondisi stratifikasi laut secara musiman pada perairan Indonesia, terutama di jalur barat dan timur Arlindo selama periode Marine Isotope Stage (MIS) 11 dan Pra-Industri (PI) berdasarkan hasil simulasi comprehensive couple climate model. Hasil verifikasi menunjukkan hasil yang sesuai, antara hasil model dan proksi pada periode MIS 11 serta satelit COBE-SST 2 pada periode PI. Analisis musiman dilakukan menggunakan parameter temperatur dan salinitas yang diolah secara vertikal hingga kedalaman 300 m, disertai perhitungan gradien vertikal dan data densitas untuk mengevaluasi kestabilan kolom air dengan frekuensi Brunt Väisälä (N²). Hasil menunjukkan bahwa pada periode MIS 11 termasuk ke dalam stratifikasi kuat karena di keempat transek terbentuk lapisan termoklin pada kedalaman berkisar 50-75 m dan memiliki gradien suhu yang lebih tinggi berkisar 0,05-0,125°C/m. Nilai N² > 0 pada seluruh transek mengindikasikan kolom air yang stabil dan terstratifikasi kuat berdasarkan variasi spasial dan musiman. Stabilitas kolom air cenderung lebih tinggi pada MIS 11 terhadap PI di jalur barat Arlindo saat musim timur (nilai anomali 1,20 x 10-4) akibat pengaruh akumulasi panas dan angin muson. Saat musim barat, kestabilan kolom air pada MIS 11 lebih rendah di jalur timur Arlindo (nilai anomali -7,72 x 10-5 ) akibat suhu global lebih tinggi dan faktor lokal, seperti curah hujan, intensitas Arlindo, upwelling, serta kondisi atmosfer, angin monsun dan curah hujan.