Di TPA Sarimukti, pengelolaan sampah dengan open dumping yang melebihi kapasitas,
menambah risiko kebakaran yang menyebabkan polusi udara, terutama PM2,5, yang berbahaya
bagi kesehatan anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk memahami risiko kesehatan yang
dihadapi anak-anak di sekitar TPA Sarimukti akibat paparan PM2,5. Data PM2,5 diperoleh
dengan menggunakan alat PurpleAir, pemeriksaan fungsi paru menggunakan spirometer, dan
kuesioner untuk mendapatkan karakteristik responden. Hasil konsentrasi yang didapatkan
adalah Kelas 6 memiliki nilai rata-rata Hasil menunjukkan bahwa Kelas 6 memiliki
konsentrasi PM?.? tertinggi (66,1 µg/m³), diikuti oleh Kelas 5 (52,8 µg/m³) dan Kelas 4 (47,3
µg/m³). Fungsi paru berdasarkan FVC menunjukkan bahwa Kelas 6 memiliki nilai mendekati
normal (85,5 ± 10,1%), sedangkan Kelas 5 (71,3 ± 4,4%) dan Kelas 4 (70,2 ± 11,2%) berada
di bawah batas normal (<80%). Rata-rata rasio FEV?/FVC untuk Kelas 4, 5, dan 6 masingmasing adalah 86,3%, 91,2%, dan 89,9%, namun nilai FEV? pada Kelas 4 (62,3 ± 9,6%) dan 5
(68,8 ± 6%) tetap di bawah ambang batas normal. Pola fungsi paru dominan adalah restriktif,
khususnya pada Kelas 4 dan 5, dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang. Analisis regresi
menunjukkan bahwa setiap peningkatan intake PM?.? sebesar 0,01 mg/kg/hari menurunkan
FVC sebesar 0,11 L, FEV? sebesar 0,09 L, dan rasio FEV?/FVC sebesar 0,14%. Rata-rata FVC
dan FEV? pada kelompok studi (76,6% dan 70,8%) lebih rendah dibandingkan kelompok
kontrol (79,4% dan 74,1%). Sebanyak 53% anak di kelompok studi dan 30% di kelompok
kontrol memiliki nilai HQ > 1, yang menunjukkan potensi risiko kesehatan serius akibat
paparan PM?.?.
Perpustakaan Digital ITB