Penelitian tesis oleh Yustika Baharsyah tahun 2025 menganalisis risiko kesehatan akibat paparan inhalasi PM2.5 terhadap anak-anak di sekitar TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menemukan bahwa anak-anak di sekitar TPA terpapar konsentrasi PM2.5 yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol, dengan kelas 6 memiliki konsentrasi tertinggi. Paparan ini berkorelasi dengan gangguan fungsi paru-paru, terutama pola restriktif, dan nilai FVC serta FEV1 yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Analisis regresi menunjukkan bahwa peningkatan intake PM2.5 menurunkan fungsi paru-paru, dan sebagian besar anak di kelompok studi memiliki nilai Hazard Quotient (HQ) lebih dari 1, mengindikasikan potensi risiko kesehatan serius akibat paparan PM2.5.