2025 SK PP Siti Fatimah Azzahra Virdy Hutasuhut [19022046] - Abstract
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa
Transformasi organisasi menjadi sangat penting di era digital. Namun, banyak upaya perubahan yang gagal akibat resistensi dari karyawan. Studi ini meneliti bentuk resistensi tersebut di PT Metra Digital Media, anak perusahaan Telkom Group yang melakukan restrukturisasi pada Direktorat Operasional dan Penjualan pada tahun 2025. Perubahan utama meliputi pergeseran struktur organisasi ke model berbasis akun, konsolidasi unit, serta pembentukan divisi-divisi digital baru. Survei awal menunjukkan bahwa 75 persen karyawan mengalami ketidaknyamanan psikologis, yang mengindikasikan adanya resistensi secara luas. Dengan menggunakan teori Status Quo Bias, penelitian ini menganalisis bagaimana persepsi terhadap biaya peralihan (perceived switching costs) memediasi hubungan antara resistensi dan dua faktor psikologis utama, yaitu ketidakamanan dalam transisi dan inersia individu. Ketidakamanan dalam transisi mencerminkan kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan atau ketidakstabilan peran, sementara inersia mencerminkan keterikatan terhadap rutinitas yang sudah dikenal. Data dari 105 karyawan yang terdampak dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut secara signifikan meningkatkan persepsi biaya peralihan, yang pada akhirnya memperkuat emosi resistensi seperti rasa gugup. Ketidakamanan dalam transisi terbukti menjadi faktor yang lebih dominan. Studi ini memperluas penerapan teori Status Quo Bias dalam konteks transformasi digital di perusahaan milik negara dan memberikan rekomendasi praktis berupa komunikasi yang transparan, implementasi bertahap, serta jaminan peran untuk mengurangi resistensi psikologis dan mendukung keberhasilan perubahan organisasi.
Perpustakaan Digital ITB