Penelitian ini berfokus pada PT Pertumbuhan Independen, sebuah lembaga kredit mobil, untuk mengetahui preferensi pilihan publik terkait pilihan pinjaman kendaraan listrik (EV) di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan menggunakan analisis Choice-Based Conjoint (CBC), penelitian ini mengevaluasi dampak berbagai atribut utama yang mencakup suku bunga pinjaman, jangka waktu pinjaman, tingkat uang muka, insentif penagihan, dan penawaran bonus. Hasil yang diperoleh dengan menganalisis 204 individu yang memiliki pengetahuan tentang EV atau menunjukkan minat pada EV adalah bahwa pendorong utama pilihan adalah suku bunga sebesar 65,5%, diikuti oleh penawaran bonus sebesar 10,6%, dan insentif penagihan sebesar 9,9%. Nilai terbaik dari paket keuangan yang dipilih mencakup suku bunga 3,25 persen, uang muka 20 persen, jangka waktu pinjaman 36 bulan, diskon 20 persen untuk penagihan seluruh jangka waktu pinjaman, dan bonus emas.
Hasil tersebut menunjukkan perlunya PT Pertumbuhan Independen untuk menargetkan suku bunga dengan harga yang kompetitif, jangka waktu pinjaman yang bervariasi, dan peningkatan insentif untuk mendukung portofolio kendaraan listriknya. Selain itu, untuk mendukung peningkatan pengetahuan dan tingkat penerimaan pelanggan, perusahaan disarankan untuk memperkenalkan strategi pemasaran khusus yang mencakup kampanye media sosial yang menargetkan audiens yang lebih muda dan partisipasi di pameran kendaraan listrik. Penelitian ini menentukan bahwa dengan menyelaraskan produk keuangan dengan kebutuhan pelanggan sambil mempertimbangkan perbedaan sosial-demografis, PT Pertumbuhan Independen dapat secara signifikan meningkatkan penerimaan kendaraan listrik, tidak hanya secara internal tetapi juga di Indonesia untuk mendukung target transportasi berkelanjutan dan upaya pengurangan karbon.
Perpustakaan Digital ITB