Pertumbuhan populasi manusia dan keterbatasan lahan mendorong pemanfaatan lahan di lereng untuk konstruksi bangunan. Untuk membangun gedung di daerah lereng tanpa melakukan modifikasi besar terhadap topografi alami lereng, struktur bangunan dapat dirancang mengikuti kemiringan tanah. Bangunan gedung di lereng memiliki ketidakberaturan struktur dan memiliki perilaku yang berbeda jika dibandingkan dengan gedung biasa di lahan yang rata. Hal ini menyebabkan pengaruh gempa terhadap gedung di lereng lebih besar dibanding gedung di lahan rata. Isolasi seismik adalah salah satu metode dalam desain struktur tahan gempa yang dapat mengisolasi struktur atas dari tanah sehingga struktur atas menerima gaya seismik yang telah direduksi. Pada awalnya, isolasi seismik digunakan di tingkat dasar dan disebut sebagai sistem isolasi dasar. Seiring perkembangan, ditemukan metode penempatan isolasi seismik di antartingkat disebut sebagai sistem isolasi tingkat. Untuk struktur gedung di lereng, isolasi tingkat dapat menjadi alternatif dari isolasi dasar karena kolom dasar tidak berada di tingkat yang sama dalam konfigurasi gedung stepback. Namun, belum diketahui secara jelas perbedaan respons struktur dengan isolasi dasar dan isolasi tingkat pada gedung di lereng. Pada penelitian ini, akan dilakukan analisis perilaku seismik struktur gedung di lereng dengan isolasi seismik jenis friction pendulum bearing (FPB). Model yang dianalisis dan dibandingkan terdiri dari model konvensional sebagai variabel kontrol, model isolasi dasar, model isolasi tingkat, model terisolasi dengan radius kecekungan FPB yang lebih kecil, serta model struktur setback yang dibandingkan dengan model struktur stepback. Model adalah struktur gedung beton bertulang terletak di lereng dan dianalisis dengan analisis nonlinear riwayat waktu. Hasil penelitian ini mendapatkan tiga kesimpulan dari perbandingan antarmodel. Model isolasi tingkat dapat menghasilkan respons struktur yang lebih baik dibanding model isolasi dasar, terutama untuk bagian struktur di atas isolasi tingkat. Isolator FPB dengan radius kecekungan yang lebih kecil menghasilkan pengaruh isolasi yang lebih kecil. Model setback menunjukkan kinerja struktur yang lebih baik dibanding model stepback karena perbedaan massa dan kekakuan struktur.
Perpustakaan Digital ITB