Revisi desain menjadi salah satu tantangan utama yang menghambat efektivitas
pelaksanaan proyek infrastruktur jalan nasional, khususnya di kawasan Jawa Barat,
di tengah adanya target ambisius pemerintah melalui RPJMN 2020-2024 untuk
memperluas dan memperbaiki jaringan jalan nasional. Selain menyebabkan
peningkatan biaya dan perpanjangan jadwal proyek, revisi terjadinya desain juga
mereduksi aspek fungsionalitas dari infrastruktur dalam melayani kepentingan
masyarakat sebagai pengguna jalan. Menghadapi kondisi tersebut, dilakukan
penelitian ini yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan
penyebab terjadinya revisi desain sehingga dapat diusulkan strategi implementasi
yang tepat guna meminimalisir kejadian tersebut. Dengan menggunakan metode
kuantitatif melalui kuesioner dan metode kualitatif melalui kajian literatur terkait
dan wawancara terhadap pihak PPK P2JN sebagai pengguna jasa yang setiap
tahunnya mengelola perencanaan dan pengawasan pada 25 ruas jalan nasional,
diperoleh informasi bahwa fase perencanaan proyek jalan nasional di Jawa Barat
belum dikelola dengan maksimal dan keterlibatan pihak eksternal membawa
pengaruh besar dalam memengaruhi proses bisnis yang telah ditetapkan. Hal
tersebut teridentifikasi melalui temuan statistik bahwa dari 17 faktor yang dikaji,
terdapat lima faktor dominan penyebab terjadinya revisi desain, yaitu konflik
dengan lahan atau kawasan lindung (RII: 0,967), perubahan rute atau alinyemen
(0,800), data survei yang tidak memadai (0,733), koordinasi antarpihak yang
kurang efektif (0,733), serta penyesuaian anggaran dan penjadwalan (0,733). Untuk
meminimalisir terjadinya revisi desain tersebut, penelitian ini mengusulkan
masing-masing tiga tindakan untuk internal dan eksternal PPK P2JN sehingga
harapannya faktor penyebab dapat dikelola dengan lebih baik oleh PPK P2JN untuk
dapat meminimalisir potensi terjadinya revisi desain pada penyelenggaraan proyek
konstruksi ke depannya
Perpustakaan Digital ITB