Proses pengolahan kelapa sawit menghasilkan volume limbah cair yang dengan
kadar organik tinggi sehingga perlu dimanfaatkan lebih lanjut, salah satunya
sebagai energi terbarukan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi pengaruh penambahan oksida logam Fe2O3 dan Ion Fe dengan
konsentrasi rendah (1 mg/L), sedang (6 mg/L dan 10 mg/L), hingga tinggi (15
mg/L) terhadap pembentukan etanol. Penelitian dilakukan secara biologis melalui
proses anaerob dalam Circulating Bed Reactor (CBR) dengan sistem aliran batch.
Biomassa yang digunakan merupakan hasil seeding sludge POME dengan
penambahan sludge tangki septik yang telah diaklimatisasi dengan substrat utama
limbah artifisial POME. Analisis dilakukan secara statistik dengan metode uji oneway ANOVA untuk melihat signifikansi antara variasi penambahan oksida oksida
logam Fe2O3 dan Ion Fe terhadap konsentrasi pembentukan etanol. Berdasarkan
hasil analisis statistik, variasi konsentrasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
pembentukan etanol pada tingkat kepercayaan 95% (? = 0,05). Akan tetapi,
penambahan oksida logam Fe2O3 dan Ion Fe tetap memberikan pengaruh terhadap
pembentukan etanol, walaupun tidak secara signifikan. Berdasarkan hasil
penelitian, konsentrasi Fe2O3 6 mg/L dapat menghasilkan konsentrasi etanol
tertinggi tanpa menimbulkan penurunan pH yang signifikan, sedangkan ion Fe 15
mg/L menunjukkan pembentukan etanol yang tinggi disertai dengan penurunan pH
drastis.
Perpustakaan Digital ITB