digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Oral Squamous Cell Carcinoma (OSCC) adalah jenis tumor yang banyak terjadi pada rongga mulut. Faktor yang menyebabkan terjadinya tumor ini adalah tembakau, alkohol, radiasi dan kontak dengan bahan karsinogenik. salah satu mekanisme molekular yan terganggu dengan adanya bahan karsinogenik dari rokok adalah Wnt signaling pathway. Perubahan pada salah satu komponen signaling pathway dapat menyebabkan efek abnormal pada sel. Protein yang berperan pada jalur ini antara lain Wnt1, SFRP, WIF, APC, Axin, GSK3, beta katenin dan protein lainnya. Akan tetapi Wnt1 merupakan komponen kunci dalam jalur aktivasi Wnt signaling. Bahan karsinogenik dari asap rokok yaitu PAHs dan TSNA menyebabkan kerusakan DNA pada area sel epitel rongga mulut terutama pada proses replikasi sel. Jika replikasi sel terganggu maka template DNA dari protein Wnt1 akan berubah, perubahan ini diduga akan berpengaruh terhadap residu asam amino yang dihasilkan dan lebih jauh lagi akan mempengaruhi struktur dan aktivitas proteinnya. penelitian kali ini jaringan OSCC yang telah difiksasi dalam paraffin sebanyak 25 sampel pasien dianalisis untuk melihat perubahan pada coding sequence atau ekson dengan metode direct sequencing. Penelitain ini dibagi menjadi beberapa tahap: (1) Isolasi DNA sampel jaringan rongga mulut yang telah difiksasi dari pasien Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dengan kit Quick-DNA™ FFPE MiniPrep; (2) Amplifikasi gen Wnt1 dengan metode PCR; (3) Elektroforesis dengan gel agarosa 1%, 60 Volt selama 60 menit; (4) Direct Sequencing (5) Analisis mutasi dengan metode multiple alignment. Hasil sequencing kemudian dibandingkan dengan kontrol. Kontrol yang digunakan adalah darah dari 24 sampel orang yang tidak sakit OSCC. Kontrol kemudian diisolasi DNA-nya menggunakan metode Homebrew yang dikembangkan oleh FK Unpad Lab Geetika Molekular. Hasilnya didapati perubahan nukeotida pada ekson 1 sampel 15 dan ekson 3 sampel nomor 7. Akan tetapi perubahan ini tidak bersifat mutasi karena tidak terapat perbedaan yang cukup signifikan antara protein Wnt1 kontrol dengan OSCC. Pada ekson ke 3 ditemukan mutasi pada basa ke 26 perubahan C menjadi A yang menyebabkan perubahan asam amino alanin menjadi asam aspartat. Pada basa ke 32 perubahan C menjadi A yang menyebabkan perubahan asam amino treonin menjadi asparagin. Pada ekson ke empat ditemukan mutasi pada sampel nomor 10, 16, 18 dan 22. sampel 10 terdapat mutasi pada basa ke 3 (A→G), dan pada basa ke-455( C→T), pada basa ke-510 (C→G) dan basa ke-512 (C→A) tetapi tidak menyebabkan perubahan yang signifikan pada protein Wnt1. Pada sampel nomor 18 terjadi frameshift mutation yang menyebabkan protein menjadi abnormal. sedangkan pada sampel ke 22 terjadi mutasi pada nukleotida ke-21 (A→G) dan ke-24 (A→G), akan tetapi mutasi ini tidak menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap protein. Pada sampel ke 16 mutasi terjadi pada nukelotida ke-10 (T→C), nukeotida ke-12 (G→A), nukleotida ke-14 (G→A) dan ke-35 (G→C). Perubahan pada nukelotida ke-35 dari sampel 16 menyebabkan asam amino ke 220 menjadi lebih hidrofobik.