digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Protein spike SARS-CoV-2 memegang peranan penting dalam infeksi sel inang dan merupakan target utama antibodi netralisasi. Namun, sifat metastabil dan kerentanan spike terhadap protease sel inang, yakni Furin dan TMPRSS2, dapat mengurangi efektivitas imunogenisitasnya. Studi terdahulu telah membuktikan bahwa mutasi gen spike SARS CoV-2 pada residu R682G dan S813Y dapat menyebabkan resistensi terhadap proteolitik oleh Furin dan TMPRSS2 sehingga protein spike tetap memiliki struktur yang stabil dan utuh. Vaksin berbasis Messenger RNA (mRNA) merupakan alternatif baru dari vaksin konvensional dengan peran penting dalam pengendalian penyakit menular. Penelitian ini bertujuan mengembangkan kandidat vaksin COVID-19 berbasis mRNA yang mengkode protein spike SARS-CoV-2 ITB dengan mutasi pada residu R682G dan S813Y, yang diharapkan dapat resisten terhadap protease Furin dan TMPRSS2 sehingga memicu respons imun adaptif yang lebih tinggi. Mutasi S813Y dilakukan pada gen spike-R682G melalui PCR site-directed mutagenesis dan dikonfirmasi dengan teknik sekuensing, lalu dilakukan subkloning ke dalam vektor ekspresi pcDNA3.1(+)-UTR. DNA plasmid berkualitas tinggi diproduksi dan dilinierisasi, kemudian digunakan sebagai templat dalam transkripsi in vitro untuk mensintesis mRNA dan divalidasi melalui elektroforesis, spektrofotometri, dan RT-qPCR. Hasil sekuensing menunjukkan terdapat mutasi pada residu R682G dan S813Y pada plasmid bakteri transforman. Plasmid pcDNA3.1(+)-UTR_spike-mutan menunjukkan kemurnian, baik dengan nilai rasio A???/??? 1,93 dan tingkat supercoil ? 88 %. Transkripsi secara in vitro menghasilkan mRNA dengan panjang ? 4.280 bp, nilai rasio A???/??? 1,92 dan konsentrasi mRNA ? 45 ?g/reaksi. Keberadaan mRNA pengkode spike terkonfirmasi melalui RT-qPCR. Keberhasilan konstruksi gen mutan dan sintesis mRNA membuka peluang untuk pengembangan kandidat vaksin berbasis mRNA sebagai platform vaksin yang cepat dan adaptif untuk menghadapi penyakit menular yang sedang berkembang.