digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Abdullah Ayman Salmin
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Abdullah Ayman Salmin
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Abdullah Ayman Salmin
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Abdullah Ayman Salmin
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Abdullah Ayman Salmin
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Abdullah Ayman Salmin
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Abdullah Ayman Salmin
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PT. FORTUNA PERKASA menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan pelanggan akibat ketidakefisienan produksi yang terjadi secara persisten, terutama pada tahap Kiln Dry dan Finishing. Ketidakefisienan ini menyebabkan keterlambatan, kualitas produk yang buruk, dan gangguan alur kerja, sehingga memicu ketidakpuasan pelanggan dan peningkatan biaya operasional. Masalah utama yang ditemukan adalah keretakan, cat mengelupas, dan penyok pada produk akhir, yang disebabkan oleh kurangnya pelatihan, mesin yang usang, metode kerja yang tidak optimal, serta kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengatasi hambatanhambatan tersebut guna meningkatkan kinerja operasional dan kepuasan pelanggan. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi terstruktur dengan menerapkan Root Cause Analysis (RCA) melalui teknik 5 Why untuk menyelidiki secara sistematis faktor-faktor yang mendasari ketidakefisienan produksi. Alat bantu lainnya, seperti Pareto Analysis dan Diagram Fishbone, digunakan untuk memprioritaskan cacat kritis dan mengategorikan akar masalah ke dalam enam faktor: Manpower, Machine, Materials, Methods, Measurement, dan Mother Nature. Berdasarkan hasil analisis ini, solusi praktis dirancang, termasuk standarisasi proses, pembaruan peralatan, peningkatan kontrol kualitas, dan pengendalian lingkungan guna menstabilkan kondisi produksi dan mengurangi cacat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengatasi cacat utama seperti keretakan, cat mengelupas, dan penyok, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk secara signifikan. Implementasi intervensi yang terfokus, seperti pelatihan pekerja yang terstruktur, perbaikan penanganan material, dan pembaruan peralatan, memberikan dampak positif pada kinerja operasional. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan sistematis dalam pemecahan masalah dan memberikan strategi yang dapat diterapkan untuk perbaikan berkelanjutan, sekaligus membuka peluang penelitian lanjutan terkait teknologi manufaktur canggih dan praktik berkelanjutan.