digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Dwi Wahyu Hidayat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Dwi Wahyu Hidayat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Dwi Wahyu Hidayat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Dwi Wahyu Hidayat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Dwi Wahyu Hidayat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Dwi Wahyu Hidayat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Dwi Wahyu Hidayat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Bahan bakar fosil masih mendominasi porsi bauran energi di Indonesia. Namun untuk mendistribusikan bahan bakar ke 17.000 pula di seluruh Indonesia membuat pertimbangan cost menjadi hal yang sangat signifikan. Di PT Berkah Energi nasional KPI distribution cost tahun 2024 melebihi target 1.9%. Tulisan ini mendiagnosis inefisiensi yang mendasarinya dan merancang strategi optimalisasi yang mampu memulihkan kinerja biaya Desain penelitian dengan metode campuran diadopsi untuk penelitian ini. Di gunakan Analisis Akar Masalah—menggabungkan diagram Pareto dan Pohon Realitas Saat Ini— sehingga mengisolasi “optimalisasi rute terbatas” sebagai satu-satunya pendorong eskalasi biaya yang dapat dikendalikan. Dilakukan Analisa pada kondisi operasional saat ini, yang kemudian di sebut model pertama. Lalu Intervensi kuantitatif dua tahap kemudian di susun sebagai model baru atau model kedua. Tahap Pertama (moodel 2.1), konsep distribusi multi-titik pasokan dirumuskan di mana truk tangki Integrated Terminal Jakarta mengirimkan spesial produk ke SPBU di wilayah Banten, mengisi ulang di Terminal Bahan Bakar Tanjung Gerem (FTG) dan melanjutkan pengiriman ke SPBU dalam perjalanan kembali ke Jakarta. Tahap Kedua (Model 2.2), rute harian yang optimal dihasilkan dengan model Vehicle Routing Problem (VRP) klasik yang dipecahkan oleh heuristik Nearest Neigbour yang disempurnakan melalui pemrograman linier. Uji empiris terhadap data pengiriman Januari 2025 menunjukkan bahwa model yang diusulkan (Model 2.2) memangkas total jarak sebesar 24% dan menurunkan total biaya distribusi sebesar 28,5%, dengan tetap memenuhi permintaan 2.256 kL sesuai kebutuhan pelanggan pada kondisi layanan yang sama. Studi ini menunjukkan bahwa penggabungan terminal secara strategis dan penerapan optimalisasi berbasis VRP menghasilkan penghematan langsung dan terukur tanpa pengeluaran modal tambahan. Penerapan model ini menawarkan replikasi untuk skala besar di PT Berkah Energi Nasional untuk mengimbangi meningkatnya biaya kepatuhan keselamatan dan memperkuat ketahanan pasokan bahan bakar nasional.