COVER Unun Nur Ainun
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Unun Nur Ainun
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Unun Nur Ainun
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Unun Nur Ainun
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Unun Nur Ainun
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Unun Nur Ainun
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Unun Nur Ainun
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Minyak atsiri Mentha spicata banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan, jamu, penambah rasa makanan, dan digunakan pada industri kosmetik karena mengandung carvone. Budidaya tanaman M. spicata dengan sistem hidroponik menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi. Pemanfaatan limbah organik sebagai nutrisi tanaman hidroponik dapat meningkatkan kualitas tanaman dan mengurangi penggunaan nutrisi kimia. Larva dari Hermetia illucens dapat digunakan sebagai agen biokonversi sampah organik menjadi pupuk cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi larutan AB Mix (ABM) dengan lindi hasil biokonversi Black Soldier Fly terbaik pada kuantitas dan kualitas ekstrak daun spearmint (Mentha spicata) yang diperoleh dengan metode maserasi. Perlakuan pada penelitian ini yaitu budidaya M.spicata hidroponik yang diberi nutrisi 100% ABM (A), 75% ABM : 25% lindi (B), 50% ABM:50% lindi (C), 25% ABM : 75% lindi (D), dan 100% lindi. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan A merupakan perlakuan terbaik dengan perolehan minyak atsiri sebesar 3,3885% dan kandungan carvone sebesar 29,3% , kemudian B perolehan minyak atsiri sebesar 2,791% dan kandungan carvone sebesar 7,51% , perlakuan C perolehan minyak atsiri sebesar 2,074% dan kandungan carvone sebesar 7,68%, pada perlakuan D perolehan minyak atsiri sebesar 4,857% dan kandungan carvone sebesar 5,03%, dan pada perlakuan E perolehan minyak atsiri sebesar 2,784% serta kandungan carvone sebesar 14,23%. Pada perlakuan D meski perolehan menunjukkan persentase paling tinggi namun terdapat banyak zat pengotor pada hasil ekstraksi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan perlakuan terbaik adalah perlakuan 100% ABM dan lindi hasil biokonversi BSF pada limbah semangka belum dapat menghasilkan kuantitas dan kualitas yang baik dibandingkan dengan 100% ABM.
Perpustakaan Digital ITB