Saat ini, persaingan di industri televisi semakin ketat. Sejak reformasi 1998 sampai 2008, ada sekitar 178 televisi lokal yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan menjalankan sistem manajemen kinerja, karyawan Bandung TV akan meningkatkan produktivitas dan berkontribusi untuk mencapai tujuan organisasi. Ada masalah ketidakpuasan di Bandung TV terkait dengan sistem penilaian. Ketidakefektifan dalam penilaian kinerja akan mempengaruhi kinerja sistem manajemen dalam organisasi secara keseluruhan karena ketidakefektifan sistem manajemen kinerja akan mempengaruhi hasil organisasi. Penulis menggunakan dua metode untuk menganalisis efektifitas Sistem Manajemen Mutu yaitu desk study dan analisis data kuantitatif untuk mengkonfirmasi hasilnya. Metode penelitian deskriptif menganalisa kondisi saat ini di perusahaan dan kondisi ideal menurut teori oleh Noe, et.al (2008). Metode kuantitatif mencari elemen yang kurang efektif pada Sistem Manajemen Kinerja. Hasilnya adalah Bandung TV memiliki dua unsur yaitu administratif dan pengukuran kinerja dan strategis, pengembangan, pendefinisian, dan kinerja umpan balik yang kurang. Penulis mengusulkan Sistem Manajemen Kinerja baru untuk mengisi kesenjangan dalam kondisi ini yaitu membuat kesepakatan kinerja, analisis jabatan, Key Performance Indicator (KPI), Feedback Kinerja, dan Review Kinerja.
Perpustakaan Digital ITB