digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini membahas perumusan strategi pertumbuhan untuk Es Puter Soerabaja, sebuah UMKM berbasis di Surabaya yang bergerak di sektor makanan dan minuman (F&B) tradisional. Meski sempat mengalami momentum awal setelah peluncuran tahun 2024, bisnis ini menghadapi penjualan yang stagnan dan kinerja yang tidak konsisten akibat keterbatasan kepemimpinan, pemasaran spontan, belum terintegrasinya layanan pengantaran, tingginya biaya tenaga kerja, serta operasional luar ruangan yang sensitif terhadap cuaca. Dengan pendekatan studi kasus kualitatif, penelitian ini menggunakan data wawancara dari pihak internal (COO, CMO, penjual booth) dan benchmarking dengan perusahaan sejenis. Alat analisis seperti PESTEL, Porter’s Five Forces, SWOT-TOWS, IFAS/EFAS, Value Chain, dan Business Model Canvas digunakan untuk menilai kapabilitas internal dan tantangan eksternal perusahaan. Analisis menunjukkan kekuatan seperti model booth keliling yang efisien, daya tarik nostalgia produk, dan tim yang adaptif. Kelemahannya meliputi ketergantungan pada CEO, pemasaran tidak terstruktur, dan belum adanya kemasan pengiriman dingin. Di sisi eksternal, meningkatnya penggunaan layanan pengantaran makanan, minat anak muda pada produk tradisional, dan perilaku digital yang tumbuh menjadi peluang—diimbangi dengan ancaman seperti persaingan tinggi, loyalitas pelanggan rendah, dan gangguan lingkungan.Dari temuan tersebut, sembilan strategi diusulkan, termasuk peluncuran pengiriman dingin, pendelegasian ke COO, perencanaan konten formal, dan sistem retensi pelanggan. Strategi ini dijalankan melalui rencana eksekusi tiga bulan dengan kerangka kerja OKR. Kesimpulannya, Es Puter Soerabaja memiliki potensi pertumbuhan berkelanjutan jika didukung struktur organisasi, digitalisasi, dan adaptasi terhadap cuaca.Penelitian ini juga relevan bagi UMKM F&B tradisional lain yang menghadapi kendala serupa, serta menjadi masukan bagi pembuat kebijakan dalam mendorong transformasi digital dan ketahanan operasional UMKM.