Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Industri otomotif di Indonesia merupakan salah satu sektor strategis yang menghadapi
tantangan signifikan akibat menurunnya kinerja pasar domestik. Di tengah kondisi ini, PT
sebagai salah satu pemain utama menghadapi tantangan dalam mengelola inventori part
impor. Komitmen perusahaan untuk selalu memenuhi permintaan pelanggan yang sangat
fluktuatif demi menjaga pangsa pasar membuat kebijakan inventori yang diterapkan saat ini
bersifat reaktif. Akibatnya, perusahaan bergantung pada pemesanan darurat (Critical Part
Order atau CPO) yang berbiaya tinggi untuk menghindari kehabisan stok dan mencegah lost
sales di tengah meningkatnya kompetitor.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah kebijakan inventori yang proaktif dan
adaptif untuk menurunkan ketergantungan pada pemesanan darurat dan meminimalkan total
biaya inventori. Untuk mencapai tujuan tersebut, dikembangkan sebuah model simulasi
Model Predictive Control (MPC) satu tahap yang diadaptasi dari kerangka kerja Distributed
Economic Model Predictive Control (DE-MPC) oleh Köhler dkk. (2021). Model ini bekerja
dengan mekanisme rolling horizon sepanjang 13 periode menggunakan prediksi permintaan
yang diperbarui secara adaptif serta parameter stabilitas (W) untuk mengendalikan rencana
pemesanan. Kinerja kebijakan usulan kemudian dievaluasi dengan membandingkan hasil
simulasinya terhadap kebijakan existing selama periode satu tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan usulan berbasis MPC memberikan
perbaikan performa yang signifikan, dengan total biaya inventori berhasil diturunkan dari
Rp19.098.646.873 menjadi Rp17.317.384.300, menghasilkan penghematan sebesar 9,33%.
Penghematan ini terutama dicapai melalui penurunan signifikan biaya CPO, meskipun
terdapat peningkatan biaya simpan dan biaya beli akibat strategi proaktif model dalam
menjaga ketersediaan stok. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan lebih siap
menghadapi fluktuasi permintaan dan potensi ketidakpastian pasar. Dengan demikian,
kebijakan usulan dinilai lebih unggul dari sisi biaya dan stabilitas operasional serta layak
dipertimbangkan perusahaan.
Perpustakaan Digital ITB