digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Digi Nusa Indonesia, nama samaran sebuah Badan Usaha Milik Negara di Indonesia, menghadapi tantangan dalam meningkatkan kapitalisasi pasarnya di atas Rp250 triliun meskipun memiliki jutaan pengguna dan menjadi pemimpin pasar. Meskipun pendapatan perusahaan tumbuh tetapi terhambat oleh tantangan ekonomi makro seperti dolar AS yang kuat dan suku bunga Federal Reserve yang tinggi. Sebagian besar investor di saham publik PT Digi Nusa Indonesia adalah investor asing sehingga rentan terhadap fluktuasi mata uang. Selain itu, alat lindung nilai yang dimiliki perusahaan masih bersifat konvensional sehingga diperlukan strategi keuangan yang inovatif. Adopsi Bitcoin telah muncul sebagai instrumen lindung nilai alternatif yang potensial dan juga dapat menjadi sebagai aset strategis. Perusahaan seperti Strategy dan Metaplanet telah berhasil menggunakan Bitcoin untuk melindungi perusahannya dari inflasi dan risiko mata uang sehingga mampu membuat perusahaan mencapai pertumbuhan kapitalisasi pasar yang baik. Hal ini memberikan pelajaran penting yang dapat dimanfaatkan oleh PT Digi Nusa Indonesia. Adopsi Bitcoin dapat meningkatkan nilai perusahaan, mengurangi risiko mata uang, menarik investor global, dan mendukung transformasi digital perusahaan. Penelitian ini membahas potensi adopsi Bitcoin oleh PT Digi Nusa Indonesia dengan mempertimbangkan regulasi dan standar di Indonesia mengenai kripto yang masih terus berkembang. Studi ini bertujuan untuk (1) menganalisis potensi Bitcoin untuk memaksimalkan kapitalisasi pasar; (2) mengevaluasi tantangan regulasi dan implementasi; dan (3) merekomendasikan strategi adopsi Bitcoin yang optimal. Dari tujuan ini didapatkan analisa bahwa adopsi Bitcoin yang sesuai dengan regulasi dan standar yang berlaku dapat memaksimalkan kapitalisasi pasar perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, menggabungkan analisis kuantitatif dari analisis perbandingan ROI dan analisis FAHP-TOPSIS, dan analisis kualitatif dari hasil interview dan pengkajian peraturan dan standar yang berlaku. Perbandingan ROI membandingkan harga saham PT Digi Nusa Indonesia, harga Bitcoin, harga saham Strategy, dan harga saham Metaplanet dari tahun 2019 hingga tahun 2024 untuk melihat perbandigan ROI harga saham PT Digi Nusa Indonesia terhadap ROI harga saham perusahaan yang telah mengadopsi Bitcoin yaitu Strategy dan Metaplanet. Untuk pemilihan strategi untuk mengadopsi Bitcoin, penelitian ini menggunakan FAHP (Fuzzy Analytical Hierarchy Process) yang dikombinasikan dengan TOPSIS (Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution) untuk menilai beberapa kriteria berupa dampak keuangan, kompleksitas implementasi, pelaporan, dan fleksibilitas strategis. Survey digunakan dengan responden yang merupakan karyawan internal perusahaan dan juga seorang perofesional di luar perusahaan. Wawancara kualitatif dengan seorang karyawan internal perusahaan dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai regulasi yang berlaku di perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi Bitcoin secara signifikan mengungguli PT Digi Nusa Indonesia dalam perbandingan ROI selama periode analisis. Analisis FAHP-TOPSIS mengidentifikasi “Pendekatan Hibrida” (penggabungan metode Lump Sum dan Dollar-Cost Averaging) sebagai strategi yang paling optimal, yang mampu menyeimbangkan semua kriteria yang dipertimbangkan. Analisis regulasi mengkaji peraturan terkait kripto yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupa POJK No. 27/2024 dan juga peraturan yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan Indonesia berupa Peraturan Menteri Keuangan No. 68/PMK.03/2022. Studi ini mengkaji persyaratan hukum untuk investasi Bitcoin, perlakuan pajak, dan juga perlakuan Bitcoin dalam laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku, di mana yang menjadi pertimbangan adalah PSAK 238 dan PSAK 113. Penelitian ini berkontribusi dengan menunjukkan praktis dan regulasi untuk mengintegrasikan Bitcoin ke dalam strategi keuangan perusahaan di negara berkembang. Studi ini memberikan pemahaman tentang strategi optimal dalam pengambilan keputusan multikriteria pada adopsi aset kripto dan pertimbangannya pada regulasi yang berlaku. Kasus PT Digi Nusa Indonesia memberikan gambaran bagi perusahaan lain yang memiliki keinginan untuk menggunakan aset digital sebagai lindung nilai dengan regulasi yang kompleks tetapi dapat meningkatkan kapitalisasi pasar dan nilai pemegang saham melalui strategi keuangan yang inovatif.