digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring meningkatnya persaingan dan tekanan ekonomi di sektor ritel makanan beku di Indonesia, strategi untuk mempertahankan trafik pengunjung toko (offline foot traffic) menjadi sangat krusial. Penelitian ini mengevaluasi adaptasi strategi ritel FrozenMart terhadap segmen B2B dan B2C, dengan fokus pada peningkatan pengalaman pelanggan, loyalitas, dan frekuensi pembelian. Tujuan utamanya adalah menjawab kesenjangan trafik antara bulan-bulan musiman dan bulan reguler. Penelitian menggunakan pendekatan campuran (mixed-method), dengan survei kuantitatif (n=300) di 10 cabang toko dan wawancara kualitatif untuk menggali lebih dalam pandangan pelanggan. Analisis data meliputi statistik deskriptif, Importance-Performance Analysis (IPA), clustering dengan algoritma K-Means, serta simulasi kelayakan finansial (CPA, ROI, BEP, NPV, IRR). Variabel utama yang dianalisis mencakup preferensi display produk, pengaruh program membership, dan perilaku terhadap promosi. Hasil menunjukkan bahwa hampir 70% pelanggan B2C adalah perempuan dan mayoritas berdomisili di sekitar toko, menegaskan pentingnya strategi pemasaran lokal. Meskipun partisipasi membership rendah (23,7%), lebih dari 90% responden menyatakan bahwa program tersebut mempengaruhi keputusan belanja. Pelanggan sangat menyukai promosi berupa potongan harga langsung dan display produk yang ditata berdasarkan kategori. Pada segmen B2B, promosi khusus dan layanan pengantaran menjadi ekspektasi utama. Simulasi keuangan menunjukkan potensi ROI positif, dengan strategi hibrida seperti bundling, membership tersegmentasi, dan event komunitas memberikan proyeksi kinerja terbaik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa adaptasi strategi ritel berbasis pengalaman dan aktivasi lokal merupakan kunci keberlangsungan di pasar ritel frozen food Indonesia yang semakin kompetitif.