Arus Lintas Indonesia (Arlindo) merupakan komponen penting dalam sistem
sirkulasi termohalin global yang membawa massa air dari Samudra Pasifik ke
Samudra Hindia melalui perairan Indonesia. Dinamika Arlindo dipengaruhi oleh
variabilitas musiman serta kondisi oseanografis masa lalu, seperti pada periode Last
Glacial Maximum (LGM). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola
musiman arus laut dan volume transpor Arlindo pada periode LGM dan
membandingkannya dengan periode Pra-Industri (PI), berdasarkan simulasi model
iklim CCSM4. Analisis dilakukan terhadap komponen arus zonal dan meridional di
permukaan laut serta distribusi vertikal pada tujuh transek utama hingga kedalaman
760 meter.
Secara spasial hasil menunjukkan bahwa arus permukaan mengalami penguatan
pada musim JJA dan SON dengan aliran yang lebih kuat di Selat Makassar dan Laut
Halmahera bagian barat. Pada beberapa wilayah seperti Selat Lombok
menunjukkan pelemahan aliran. Sementara itu, volume transpor tahunan rata-rata
seluruh transek selama LGM tercatat sebesar ?4,54 Sv, lebih besar dibandingkan
?4,27 Sv pada periode PI. Penguatan paling signifikan terjadi pada musim JJA dan
SON, sedangkan DJF menunjukkan perbedaan paling kecil. Variasi antar-transek
dan musim mencerminkan adanya reorganisasi spasial dan vertikal akibat
perubahan muka laut, paleotopografi, dan dinamika monsun.
Perpustakaan Digital ITB