Sungai Barito merupakan salah satu sungai utama di Pulau Kalimantan yang
mendukung kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat, Namun
berdasarkan hasil pemantauan kualitas air yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2021 dampai 2022 di tujuh titik
sepanjang Sungai Barito, diketahui bahwa indeks kualitas air menunjukkan kategori
status mutu cemar ringan. Kegiatan permukiman dan stockpile batubara di sekitar
Sungai Barito berkontribusi terhadap beban pencemar air sungai. Penelitian ini
bertujuan untuk memprediksi kualitas air Sungai Barito Segmen Teluk Timbau
sepanjang 12 km akibat adanya aktivitas permukiman dan stockpile batubara
menggunakan perangkat lunak WASP (Water Quality Analysis Simulation
Program). Berdasarkan tiga skenario pengelolaan yang dilakukan, penurunan
beban pencemar paling optimal adalah sebesar 60% untuk Total Suspended Solid,
50% untuk Chemical Oxygen Demand, dan 85% untuk Biochemical Oxygen
Demand dengan menerapkan konservasi lahan di hulu (reboisasi dan terasering),
sediment pond di sekitar stockpile batubara, perbaikan drainase lokal, vegetasi
penyangga, biofilter, pembangunan IPAL dan penerapan wetland buatan agar
kondisi kualitas air Sungai Barito Segmen Teluk Timbau sesuai dengan baku mutu
sungai kelas II Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021.
Perpustakaan Digital ITB