digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perusahaan industri saat ini menghadapi tekanan yang semakin besar untuk beralih dari sistem energi yang bergantung pada bahan bakar fosil ke sistem yang lebih berkelanjutan. Mereka harus melakukan hal ini sambil menyeimbangkan kebutuhan para pemangku kepentingan, kebutuhan untuk tetap menguntungkan, dan kebutuhan untuk melindungi lingkungan. Meskipun ada banyak penelitian tentang teknologi transisi energi dan bagaimana organisasi mengambil keputusan, belum ada kerangka kerja komprehensif yang secara sistematis menggabungkan berbagai faktor evaluasi sambil tetap dapat digunakan dalam kehidupan nyata. Penelitian ini mengisi kesenjangan yang sangat penting dengan menciptakan dan menguji Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Transisi Energi yang terintegrasi untuk mengelola energi dalam bisnis. Metodologi Penelitian Sains Desain digunakan untuk membangun kerangka teoritis yang menggabungkan ide- ide dari teori transisi energi, aturan pengambilan keputusan organisasi, dan analisis tekno-ekonomi. Keselarasan Strategis, Kelayakan Teknis, Viabilitas Ekonomi, dan Dampak Lingkungan adalah empat bagian yang membentuk sistem tersebut. Konteks validasi utama adalah Perusahaan A, operasi pertambangan Indonesia yang harus memutuskan apakah akan terus menggunakan generator diesel atau terhubung ke jaringan PLN. Hal ini memberikan kondisi ideal untuk pengujian kerangka kerja yang menyeluruh di semua dimensi evaluasi. Studi ekonomi menunjukkan bahwa menghubungkan ke jaringan PLN memiliki manfaat yang substansial. The Levelized Cost of Electricity (LCOE) hanya $0,17 per kWh dibandingkan dengan $0,4984 per kWh untuk pembangkit diesel, yang merupakan penghematan biaya sebesar 66%. Berdasarkan studi Net Present Value (NPV), koneksi jaringan memiliki NPV positif sebesar $14,46 juta dan tingkat pengembalian internal sebesar 32,34%. Analisis lingkungan menunjukkan pengurangan emisi CO2 sebesar 2.054 kg per tahun. Berbagai kelompok akan terpengaruh oleh hasil ini dengan cara yang penting. Perusahaan mendapatkan panduan terorganisir tentang cara mengevaluasi transisi energi dan meningkatkan kemampuan manajemen energi strategis mereka secara bersamaan. Sebagai cara untuk membantu organisasi melakukan perubahan, pembuat kebijakan dapat memperbaiki kerangka regulasi dan pengeluaran infrastruktur. Penelitian ini memberikan kerangka kerja yang solid bagi peneliti akademis untuk terus menyelidiki lebih lanjut dan mengelola transisi energi organisasi.