digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tekanan global untuk energi bersih dan dekarbonisasi mendorong perusahaan berbasis batubara menyesuaikan model bisnisnya. PT Bukit Asam Tbk (PTBA), salah satu perusahaan tambang batubara terkemuka di Indonesia, tengah mengeksplorasi inisiatif energi terbarukan yang selaras dengan tujuan transisi energi nasional. Studi ini menilai kelayakan finansial pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala utilitas di lahan pascatambang PTBA di Muara Enim, Sumatera Selatan. Metodologi kuantitatif digunakan dengan perangkat RETScreen Expert untuk mensimulasikan kinerja teknis, menganalisis kelayakan finansial, dan mengevaluasi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Kelayakan proyek dinilai menggunakan indikator Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Levelized Cost of Electricity (LCOE), payback period (PBP), analisis biaya–manfaat (BCR), serta estimasi penurunan GRK yang berpotensi dikonversi menjadi kredit karbon. Data iklim, asumsi finansial, dan spesifikasi teknis diperoleh melalui tinjauan pustaka, data sekunder, dan sumber regulasi. Hasil menunjukkan bahwa proyek layak secara finansial di berbagai skenario yang dianalisis, ditunjukkan dengan nilai NPV pada skenario dasar sebesar USD 604.946, IRR ekuitas pra-pajak 14%, periode pengembalian sederhana 8,1 tahun, dan BCR 1,3, serta untuk skenario terbaik, dengan penambahan kredit GRK, menghasilkan NPV sebesar USD 6.104.817, IRR ekuitas pra-pajak 43%, periode pengembalian sederhana 5 tahun, dan BCR 3,5. RETScreen terbukti efektif untuk diimplementasikan,.dalam pengembangan skenario, identifikasi parameter perancangan strategis, dan kajian kelayakan proyek.