digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Fajar Hargiana
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Fajar Hargiana
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Fajar Hargiana
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Fajar Hargiana
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Fajar Hargiana
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Fajar Hargiana
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Fajar Hargiana
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini mengkaji pengembangan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan pemanfaatan program pembiayaan ekspor yang disediakan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, yang dikenal sebagai Indonesia Eximbank (IEB), di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Meskipun IEB telah melakukan berbagai upaya signifikan dan mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp12,86 triliun kepada UMKM berorientasi ekspor pada tahun 2023, rasio pembiayaan masih berada di angka 19,6%, jauh di bawah target pemerintah yang ditetapkan sebesar 30%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang menyebabkan rendahnya tingkat pemanfaatan tersebut dan merumuskan strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesadaran, aksesibilitas, dan keterlibatan UMKM terhadap fasilitas pembiayaan IEB. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peran penting UMKM dalam perekonomian Indonesia yang berkontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja. Namun, partisipasi mereka dalam kegiatan ekspor masih terbatas akibat kendala akses pembiayaan, kurangnya kesadaran, serta prosedur aplikasi yang kompleks. Penelitian dimulai dengan mengeksplorasi hambatan-hambatan yang dihadapi UMKM, termasuk rendahnya pengetahuan tentang program IEB, minimnya keterlibatan digital, dan persyaratan pembiayaan yang kaku. Untuk menjawab tantangan ini, penelitian mengacu pada teori-teori pemasaran termasuk : marketing mix (bauran pemasaran), customer journey, dan customer value proposition (proposisi nilai pelanggan), untuk merancang strategi yang terstruktur dan berbasis bukti bagi IEB. Dengan pendekatan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui survei awal dan juga wawancara mendalam dengan 18 pemangku kepentingan UMKM dari berbagai sektor seperti pertanian, tekstil, makanan dan minuman, furnitur, serta perikanan. Responden melaporkan tantangan seperti persepsi rumitnya persyaratan pembiayaan, kurangnya sosialisasi, minimnya dukungan pelatihan, serta keterlibatan digital yang rendah. Sebagian besar UMKM mengetahui pembiayaan IEB melalui saluran informal daripada kampanye yang terstruktur. Selain itu, hampir separuh responden menyatakan tidak akan merekomendasikan pembiayaan IEB kepada UMKM lain, dengan alasan ketidakpuasan terhadap mekanisme komunikasi dan dukungan. Penelitian ini menggunakan Value Proposition Canvas dan Customer Journey Mapping untuk memahami harapan, hambatan, dan persepsi UMKM dalam berinteraksi dengan layanan IEB. Analisis menunjukkan adanya kesenjangan antara nilai yang ditawarkan IEB dan kemudahan akses yang dirasakan oleh UMKM. Melalui analisis SWOT dan TOWS, kekuatan internal seperti portofolio pembiayaan yang luas dan dukungan pemerintah dibandingkan dengan kelemahan seperti visibilitas yang rendah, proses yang kaku, dan strategi promosi yang lemah. Peluang meliputi pasar ekspor UMKM yang belum tergarap secara optimal dan potensi kemitraan dengan lembaga lokal, sedangkan ancaman melibatkan meningkatnya persaingan dari lembaga keuangan komersial dan tingginya biaya kepatuhan bagi UMKM. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini mengusulkan beberapa strategi pemasaran: (1) Menyederhanakan prosedur aplikasi untuk mengurangi beban kognitif dan administratif bagi UMKM; (2) Meningkatkan brand awareness melalui pendekatan lokal dan digital, termasuk media sosial, seminar, dan kemitraan dengan lembaga pengembangan UMKM daerah; (3) Mengoptimalkan kegunaan website IEB serta mengintegrasikan alat komunikasi yang ramah pelanggan; (4) Mengembangkan program pelatihan dan pendampingan yang kuat, disesuaikan dengan kebutuhan UMKM, khususnya dalam memahami prosedur pembiayaan dan strategi masuk ke pasar global; dan (5) Melakukan segmentasi pelanggan UMKM berdasarkan sektor, lokasi, dan kesiapan ekspor untuk menyampaikan pesan yang lebih terarah dan penawaran produk yang relevan. Penelitian ini berkontribusi baik terhadap literatur akademik maupun implementasi praktis. Secara teoretis, penelitian ini menegaskan pentingnya penyelarasan strategi pemasaran dengan kerangka customer value proposition and customer journey di lembaga keuangan publik. Secara praktis, studi ini menawarkan peta jalan berbasis data bagi IEB untuk meningkatkan dampak pembiayaannya dan memenuhi target pengembangan ekspor nasional. Studi ini menekankan bahwa selain produk keuangan, UMKM membutuhkan informasi yang mudah diakses, proses yang mendukung, dan keterlibatan berkelanjutan agar dapat memanfaatkan program pembiayaan ekspor secara optimal. Dengan mengatasi isu-isu ini, IEB dapat lebih baik dalam menjalankan mandatnya, memperluas jangkauannya, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi inklusif melalui pemberdayaan ekspor.