digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Marlene
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Marlene
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Marlene
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Marlene
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Marlene
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Marlene
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Marlene
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Seiring dengan meningkatnya dampak dari perubahan iklim, peran Pembiayaan Berkelanjutan dalam ekonomi rendah karbon menjadi semakin penting. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dampak ganda dari Portfolio Pembiayaan Hijau (GF_Port) dan Pengungkapan Laporan Berkelanjutan (SRD) berbasis GRI terhadap kinerja keuangan perbankan di Indonesia. Dengan posisi sebagai pusat transisi berkelanjutan, peran bank adalah sebagai katalis untuk mengarahkan modal atas perlindungan dampak lingkungan, kebijakan risiko iklim, dampak sosial, adaptasi industri, dan ketahanan keuangan jangka panjang. Dengan menggunakan data panel 44 bank komersial yang terdaftar di BEI dari tahun 2021-2023, penelitian ini menerapkan kerangka pemikiran empiris dengan dua lensa : Tobin’s Q untuk mengukur nilai pasar dan Return on Risk-Weighted- Asset (RoRWA) untuk menilai keuntungan yang selaras dengan kebijakan internal. Hasil penelitian mengungkapkan Pembiayaan Hijau dan Pengungkapan Keberlanjutan secara konsisten meningkatkan RoRWA, menkonfirmasi manfaat keuangan strategis dari pembiayaan hijau. Sebaliknya, Tobin’s Q menyatakan bahwa GF_Port tidak memiliki pengaruh signifikan, hal ini mengindikasikan bahwa pasar kemungkinan masih kurang menghargai inisiatif keberlanjutan yang dilakukan oleh bank. Sementara itu, SRD awalnya menunjukkan pengaruh yang signifikan namun kehilangan kemampuan menjelaskan ketika model penuh dengan variable kontrol diperkenalkan, hal ini menunjukkan ketidakmatangan pengungkapan keberlanjutan yang masih didominasi oleh pengungkapan naratif dan kurangnya integrasi finansial. Penelitian ini menekankan pentingnya menyelaraskan keterbukaan SRD dan pelaksanaan GF untuk mempercepat pelaporan berbasis taksonomi baru, mengembangkan metrik ESG berbasi RoRWA, dan menelusuri pentingnya incentive makro dan mikroprudensial. Penelitian ini tidak hanya mekontribusi implikasi kebijakan namun juga wawan profesional untuk mendukung peningkatan pembiayaan hijau dan kredibilitas pelaporan keberlanjutan di Indonesia serta negara berkembang lainnya.