digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Stabilitas politik dikenal sebagai salah satu determinan utama dari Investasi Asing Langsung (FDI), namun secara empiris hubungan antara keduanya masih belum jelas. Selain itu, stabilitas politik itu sendiri dapat memiliki karakteristik yang berbeda tergantung pada jenis rezim (demokratis vs. otokratis), dan apakah perbedaan ini dapat mempengaruhi hubungan tersebut masih belum banyak diteliti secara mendalam. Studi ini mengeksplorasi hubungan antara stabilitas politik dan arus masuk Investasi Asing Langsung (FDI), dengan fokus pada efek moderasi dari jenis rezim (demokratis vs. otokratis). Menggunakan data panel global dari 140 negara selama periode 2012–2022 dan model efek acak, hasil penelitian menunjukkan bahwa stabilitas politik saja tidak memiliki dampak signifikan terhadap arus masuk FDI. Interaksi antara stabilitas politik dan otokrasi juga tidak signifikan, dengan rezim demokratis sedikit lebih menguntungkan dibandingkan rezim otokratis. Sebaliknya, faktor seperti pertumbuhan PDB, keterbukaan perdagangan, dan hak kepemilikan lebih berpengaruh terhadap FDI. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi pembuat kebijakan dan dunia usaha. Bagi pembuat kebijakan, kualitas institusi dan faktor ekonomi harus menjadi prioritas utama dalam menarik investasi asing. Sementara bagi pelaku bisnis, saat berinvestasi di negara dengan rezim demokratis, lingkungan politik perlu dianalisis lebih hati-hati dibandingkan dengan berinvestasi di negara dengan rezim otokratis. Penelitian selanjutnya sebaiknya mengeksplorasi nuansa regional dan sektoral serta efek tertunda dari stabilitas politik terhadap FDI.