
2025 SK PP Khansa Alifah Jasmine [19021073] - Abstract
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Khansa Alifah Jasmine [19021073] - List of Contents
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Khansa Alifah Jasmine [19021073] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Khansa Alifah Jasmine [19021073] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Khansa Alifah Jasmine [19021073] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Khansa Alifah Jasmine [19021073] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Khansa Alifah Jasmine [19021073] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Khansa Alifah Jasmine [19021073] - References
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan
Indonesia telah berupaya memanfaatkan sumber daya alamnya yang melimpah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi. Namun, pemerintah juga menyadari risiko yang terkait dengan ketergantungan pada sumber daya alam dan fenomena yang dikenal sebagai "resource curse," yaitu kondisi di mana negara dengan kekayaan sumber daya alam justru mengalami pertumbuhan yang lebih lambat akibat terlalu bergantung pada ekspor bahan mentah. Untuk mengatasi tantangan ini serta mendorong industri dengan nilai tambah yang lebih tinggi, Indonesia menerapkan kebijakan pembatasan ekspor nikel pada tahun 2020.
Studi ini menyelidiki pengaruh kebijakan pembatasan ekspor nikel terhadap arus masuk investasi asing langsung (FDI) di sektor pertambangan Indonesia dengan menggunakan metodologi Dif erence-in-Dif erences dan data dari tahun 2014 hingga 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larangan ekspor tidak menyebabkan penurunan signifikan dalam arus masuk FDI di sektor pertambangan. Hal ini menantang asumsi umum bahwa ketidakpastian kebijakan dan perubahan regulasi selalu menjadi penghambat investasi. Sebaliknya, FDI berpotensi dialihkan ke industri hilir seperti peleburan dan produksi baterai, yang memang menjadi tujuan utama kebijakan tersebut. Selain itu, variabel kontrol seperti pertumbuhan PDB, inflasi, keterbukaan perdagangan, dan stabilitas politik menunjukkan korelasi yang lemah dengan arus masuk FDI. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor makroekonomi tersebut mungkin tidak memainkan peran yang signifikan dalam menentukan keputusan investasi di sektor pertambangan.
Riset ini memperkaya literatur mengenai determinan FDI dengan menunjukkan hubungan antara pembatasan ekspor dan investasi dalam industri berbasis sumber daya. Temuan ini menekankan pentingnya kondisi makroekonomi yang stabil dan penguatan industri hilir dalam menarik arus masuk FDI. Bagi pembuat kebijakan, studi ini memberikan wawasan mengenai perspektif strategis nasionalisme sumber daya dan bagaimana hal tersebut mengubah pola aliran modal di negara-negara yang kaya akan sumber daya alam.