






Industri Perawatan, Perbaikan, dan Overhaul (MRO) penerbangan merupakan pilar penting dalam memastikan keselamatan pesawat, efisiensi operasional, dan kepatuhan terhadap peraturan. Penelitian ini menggunakan triangulasi data, mengintegrasikan data kualitatif yang dikumpulkan melalui wawancara sebagai data primer, didukung oleh data statistik yang dikumpulkan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DGCA) yang memvalidasi hasil wawancara. Evaluasi menyeluruh dan komprehensif menggunakan formulasi pemasaran strategis melalui analisis kerangka kerja analisis PESTEL, Lima Kekuatan Porter, Piramida Nilai B2B, dan analisis VRIO untuk memberikan perspektif holistik tentang lanskap kompetitif ATN sebagai pendatang baru di industri ini. Selain itu, analisis STP (Segmentasi, Penargetan, dan Pemosisian), Bauran Pemasaran 7P, dan Lima Tingkat Produk untuk menganalisis dan merumuskan strategi masuk pasar untuk proposisi nilai ATN. Keselamatan dan kepatuhan tetap menjadi hal yang paling penting bagi setiap perusahaan yang terkait dengan penerbangan, termasuk ATN sebagai penyedia layanan MRO, karena klien maskapai mengutamakan mitra yang memenuhi standar keselamatan penerbangan yang ketat dan persyaratan sertifikasi untuk menunjukkan kepatuhan mereka terhadap peraturan. Rencana implementasi untuk meningkatkan nilai tersebut dapat dilakukan melalui situs web yang dioptimalkan SEO dan keterlibatan media sosial untuk meningkatkan kesadaran merek dan industri, serta berpartisipasi dalam pameran dan konvensi industri penerbangan untuk meningkatkan pengenalan merek. Dengan menerapkan strategi ini, secara teoritis, ATN dapat memposisikan dirinya sebagai alternatif yang layak dan kredibel bagi penyedia MRO yang ada, sejalan dengan pertumbuhan penerbangan di Indonesia, menguasai sisa pasar yang hanya 30% yang dicakup oleh perusahaan yang ada, serta inisiatif pemerintah dalam "Making Indonesia 4.0".