digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini meneliti dampak kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) terhadap return dan volatilitas saham di Asia Tenggara, dengan fokus pada indeks LQ45 (Indonesia), FTSE KLCI (Malaysia), dan FTSE STI (Singapura) selama periode 2010 hingga 2022. Dengan menggunakan skor ESG komposit serta skor individu untuk aspek lingkungan (E), sosial (S), dan tata kelola (G), penelitian ini mengevaluasi kinerja keberlanjutan perusahaan dan menerapkan model regresi untuk menganalisis hubungannya dengan return dan volatilitas saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor ESG gabungan yang lebih tinggi umumnya berhubungan dengan return saham yang lebih rendah serta penurunan volatilitas di seluruh wilayah. Di antara komponen ESG individu, skor lingkungan (E) dan sosial (S) berdampak negatif terhadap return saham, sementara skor lingkungan (E) juga secara signifikan mengurangi volatilitas saham. Namun, skor tata kelola (G) tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap return maupun volatilitas saham. Studi ini juga mengeksplorasi bagaimana ukuran perusahaan dan tingkat utang mempengaruhi hubungan tersebut. Pada perusahaan besar, skor ESG yang lebih tinggi meningkatkan return saham tetapi menurunkan volatilitas. Sebaliknya, perusahaan kecil mengalami penurunan baik dalam return maupun volatilitas dengan meningkatnya kinerja ESG. Dari segi tingkat utang, perusahaan dengan utang rendah memperoleh manfaat dari skor ESG yang lebih tinggi, yang berdampak positif pada return dan sedikit menurunkan volatilitas. Sebaliknya, perusahaan dengan tingkat utang tinggi mengalami penurunan return dan peningkatan volatilitas ketika skor ESG meningkat. Hasil penelitian ini menegaskan hubungan yang kompleks antara kinerja ESG dan hasil finansial di Asia Tenggara, serta menyoroti pentingnya karakteristik spesifik perusahaan. Studi ini memberikan wawasan berharga bagi investor dan manajer perusahaan dalam menghadapi peningkatan perhatian terhadap keberlanjutan di pasar negara berkembang.