digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Pertamina Hulu Rokan telah mengalami penurunan laba bersih, sementara jumlah usulan rencana kerja baru dan proyek carry-over (CO) terus meningkat. Tren ini menimbulkan kekhawatiran terhadap pengelolaan sumber daya dan efisiensi operasional, sehingga diperlukan solusi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pra-pengusulan dengan menggunakan risk-based analysis dan workload analysis untuk memprioritaskan dan mengevaluasi usulan investasi Non-Business Development (NBD). Studi ini memperkenalkan proses pra-pengusulan yang terstruktur untuk menyaring dan memprioritaskan usulan pada tahap awal. Dengan menerapkan risk-based analysis dan workload analysis, sistem ini memfokuskan terhadap risiko dari suatu event kemudian dibandingkan dengan kapasitas sumber daya yang tersedia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan pengambilan keputusan dan menyelaraskan usulan investasi dengan strategi perusahaan. Metodologi penelitian mencakup simulasi Business Process Modeling Notation (BPMN) untuk menganalisis ketidakefisienan alur kerja dan Focus Group Discussions (FGD) dengan pemangku kepentingan untuk menyempurnakan sistem. Uji coba alat pra-pengusulan pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2026 menunjukkan efektivitasnya dalam mengelola dan memprioritaskan usulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pra-pengusulan ini mampu mengurangi jumlah usulan yang masuk dari 299 rencana kerja menjadi 232 rencana kerja, atau menurun sebesar 22,4%. Usulan yang dihasilkan kemudian dikategorikan ke dalam P1 (prioritas sangat tinggi) dan P2 (prioritas tinggi) untuk ditindaklanjuti, memastikan sumber daya diarahkan pada proyek-proyek yang memiliki dampak signifikan. Penelitian ini menawarkan kerangka kerja praktis untuk penilaian usulan pada tahap awal, meningkatkan pengambilan keputusan dan perencanaan investasi. Sistem ini menunjukkan potensi untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi redundansi, dan menyelaraskan usulan dengan tujuan organisasi.